Pimpinan Roscosmos Sampaikan Rusia Dan China Berencana Bangun PLTN Di Bulan

9
988
Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) Mengatakan, Rusia Dan China Sedang Mempertimbangkan Untuk Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Di Bulan

 

Isuterkini.com| Yuri Borisov Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) mengatakan, Rusia dan China sedang mempertimbangkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di bulan pada tahun 2033 sampai 2035.

Diberitakan oleh  Daily Star, seperti dikutip hari ini, Jumat (07/03/24) Borisov menuturkan Rusia dan China bekerja sama dalam program ke bulan dan Rusia dapat berkontribusi dengan keahliannya di bidang energi nuklir luar angkasa. Proyek tersebut akan memungkinkan pengembangan pemukiman di bulan di masa depan.

“Hari ini kami secara serius mempertimbangkan sebuah proyek yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2033 hingga 2035 untuk mengirim dan memasang unit pembangkit listrik di permukaan bulan bersama dengan rekan-rekan kami dari China,” kata Borisov.

Berita Menarik : ‘Moon Sniper’ Pesawat Antariksa Pendarat Bulan Milik Jepang Bangkit Dari Hibernasi

Lebih lanjut Borisov mengatakan bahwa panel surya tidak akan mampu memasok listrik yang cukup untuk menggerakkan pemukiman di bulan di masa depan, namun tenaga nuklir memiliki kemampuan tersebut.

“Ini adalah tantangan yang sangat serius. Ini harus dilakukan dalam mode otomatis, tanpa kehadiran manusia,” ujar Borisov.

Penjelasan yang sama disampaikan oleh para pejabat Rusia mengungkapkan rencana ambisius untuk menambang bulan, namun program luar angkasa Rusia mengalami beberapa kemunduran dalam beberapa tahun terakhir.

Diketahui bahwa tahun lalu, misi lunar pertamanya dalam 47 tahun gagal setelah pesawat ruang angkasa Rusia Luna-25 lepas kendali dan jatuh. Rusia  mengatakan akan meluncurkan misi bulan lebih lanjut sebelum menjajaki kemungkinan misi berawak dan pangkalan bulan bersama Rusia dan China.

Berita Menarik : Roket Luar Angkasa H3 Milik Mitsubishi Perusahaan Teknologi Asal Jepang Berhasil Di Luncurkan

Sementara itu, beberapa waktu lalu China  mengumumkan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk mengirim astronot Tiongkok pertama ke bulan sebelum tahun 2030. Cina memiliki program eksplorasi bulannya sendiri, dengan wahana tak berawak Chang’e-6 yang akan diluncurkan pada Mei untuk mengumpulkan sampel batuan.

Rusia  dan China telah  menandatangani perjanjian pembangunan stasiun penelitian bulan internasional, dan mempresentasikan peta jalan pembangunannya pada Juni 2021 lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin menolak peringatan Amerika Serikat bahwa Moskow berencana untuk menempatkan senjata nuklir di ruang angkasa dan menyebut sebagai sebuah kebohongan.

Sebenarnya, Konsep penggunaan reaktor nuklir untuk memberi daya pada koloni bulan di masa depan juga telah dilontarkan oleh badan antariksa AS (NASA). Hanya beberapa bulan setelah misi Apollo 11 menempatkan manusia di Bulan pada 1969, astronot Apollo 12 menggunakan generator nuklir untuk menyediakan listrik untuk eksperimen ilmiah di permukaan bulan. (it)

 

9 KOMENTAR

  1. Cuman Sultan yang bisa beli Cluster di Bulan. ongkos ke bulan aja ngumpulin gaji buruh 30 Tahun kagak cukup… wkwkwk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini