PKS Berharap Tak Ada Lagi Polarisasi Di Pemilu Usai 3 Poros Capres Terbentuk

5
310

 

Isuterkini.com| Habib Aboe Bakar Alhabsy  yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan bahwa pihaknya menghormati pilihan PAN dan Partai Golkar yang memilih mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Dalam pandangan Habib Aboe Bakar, bergabungnya PAN, Golkar dan PKB bersama Gerindra mengusung Prabowo sebagai capres membuat peta pilpres menjadi dipastikan akan diikuti oleh tiga pasangan capres.

Tiga capres yang akan berkontestasi dalam Pemilih Presiden (Pilpres) 2024 dan parpol pendukungnya telah terbentuk dengan komposisi  Prabowo Subianto: Partai Gerindra, PKB, PAN, Golkar dan PBB, Ganjar Pranowo: PDIP, PPP, Partai Hanura dan Perindo dan Anies Baswedan: Partai Demokrat, Partai NasDem, PKS dan Partai Ummat.

“Partai Golkar dan PAN ke koalisi Prabowo akan membuat peta pilpres semakin jelas. Dengan demikian dapat disimpulkan hanya akan ada tiga Bacapres pada pemilu 2024 nanti,” kata Aboe Bakar dalam keterangannya,hari ini,  Senin (14/08/23).

Pernyataan dukungan partai Golkar dan PAN bersama PKB dan Gerindra ke Prabowo adalah hak konstitusional yang harus dihormati. Menurutnya, dukungan empat partai politik ke Prabowo adalah bagian dari proses demokrasi. menurut Aboe Bakar, masing-masing partai punya otoritas dan indepedensi untuk mengusung capres dalam pemilu.

Karena itu Aboe Bakar menegaskan, adanya tiga pasang calon dalam pilpres 2024 cukup ideal untuk mengurangi polarisasi yang timbul akibat kontestasi. Tiga poros capres itu yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

“Saya rasa tiga pasangan calon bacapres ini cukup ideal. Jangan sampai pengalaman pemilu kemarin terulang. Ketika kontestasi hanya diisi oleh dua paslon, yang terjadi adalah polarisasi di tengah masyarakat,” papar Aboe Bakar.

Melalui kesempatan itu, Aboe Bakar berpesan, agar pesta demokrasi dalam ajang pilpres dilakukan dengan kegembiraan, serta kontestasi yang sehat secara demokrasi. Menurutnya, pengalaman tidak baik dalam polarisasi itu cukup sekali, tidak perlu diulangi lagi. (it)

 

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini