PKS Sampaikan Ada Penggelembungan Suara di Depok Dan Bekasi, Begini Respons Partai NasDem

9
1016
Taufik Besari,Ketua DPP Partai Nasdem Sampaikan Respon Terkait Partai Keadilan Sejahtera Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Pemilu 2024 Untuk Partai Nasdem Di Depok Dan Bekasi, Jawa Barat

 

Isuterkini.com| Partai Nasional Demokrat (NasDem)  sampaikan tanggapan soal pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menemukan dugaan penggelembungan suara Pemilu 2024 Partai NasDem di Depok dan Bekasi, Jawa Barat. NasDem  mengatakan bahwa setiap dugaan permasalahan selalu terjadi di berbagai tempat.

“Oh silakan di, gini, setiap masalah pasti selalu akan terjadi di berbagai tempat ya,” kata Taufik Besari, Ketua DPP Partai NasDem di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, hari ini, Kamis (07/03/24).

Pria yang akrab dipanggil Tobas ini mempersilakan Partai Keadilan Sejahtera untuk memproses temuan penggelembungan suara. NasDem mempersilakan diproses dengan ketentuan  dan mekanisme hukum yang berlaku.

Berita Menarik : Pemilu 2024 , Tantangan Kematangan Berdemokrasi Dan Kedewasaan Berpolitik Di Indonesia

Diketahui sebelumnya juru bicara PKS Ahmad Mabruri menyatakan ada upaya penggelembungan suara di dapil Jawa Barat VI, yakni Kota Depok dan Kota Bekasi. Mabruri menyebut saksi PKS menemukan beberapa kasus penggelembungan suara yang terjadi di beberapa tempat di Kota Depok.

“Beberapa contoh kasus penggelembungan suara di beberapa kecamatan Kota Depok dan Kota Bekasi berdasar temuan dari saksi-saksi PPK PKS yang bertugas,” beber Mabruri dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Selanjutnya Ahmad Mabruri merinci beberapa tempat seperti  Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Berdasarkan laporan dari DPC PKS Sukmajaya dan saksi-saksi PPK PKS yang bertugas, pada 4 Maret 2024 menemukan adanya ketidaksesuaian perolehan suara untuk DPR RI, khususnya dari Partai NasDem, yang jumlahnya meningkat dari 7.250 menjadi 9.756 suara atau terjadi penambahan suara 2.506 suara.

Dengan adanya temuan tersebut,  Mabruri menyampaikan bahwa saksi PPK PKS meminta agar dilakukan proses penghitungan suara ulang dengan mengacu pada dokumen C-Hasil. Setelah dilakukan pengecekan ulang, akhirnya suara kembali sesuai dengan penghitungan semula.

Berita Menarik : Rapat Paripurna DPD RI Sepakat Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

Masih menurut Mabruri, kejadian serupa terjadi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Berdasarkan laporan dari Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono, adanya penggelembungan suara Partai NasDem untuk DPR di Kelurahan Kedaung 153, Kelurahan Sawangan Baru 177, dan Kelurahan Pengasinan 250 yang diambil dari suara tidak sah.

Selanjutnya Mabruri juga menyebutkan kejadian penggelembungan suara terjadi di Kota Bekasi, tepatnya di Kecamatan Pondok Gede dan Kecamatan Bekasi Barat. Kata Mabruri, laporan dari DPC PKS Pondok Gede dan saksi-saksi PPK PKS yang bertugas, pada 2 Maret 2024 ditemukan adanya ketidaksesuaian perolehan suara untuk DPR RI, khususnya dari PAN, yang bertambah hingga 520 suara.

Dengan adanya berbagai  rangkaian kasus dugaan penggelembungan suara tersebut, PKS mendesak pihak-pihak seperti KPU, KPUD, Bawaslu, dan PPK untuk bersikap jujur, adil, dan tidak mencurangi penghitungan suara. (it)

 

9 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini