Isuterkini.com| Partai Nasional Demokrat (NasDem) sampaikan tanggapan soal pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menemukan dugaan penggelembungan suara Pemilu 2024 Partai NasDem di Depok dan Bekasi, Jawa Barat. NasDem mengatakan bahwa setiap dugaan permasalahan selalu terjadi di berbagai tempat.
“Oh silakan di, gini, setiap masalah pasti selalu akan terjadi di berbagai tempat ya,” kata Taufik Besari, Ketua DPP Partai NasDem di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, hari ini, Kamis (07/03/24).
Pria yang akrab dipanggil Tobas ini mempersilakan Partai Keadilan Sejahtera untuk memproses temuan penggelembungan suara. NasDem mempersilakan diproses dengan ketentuan dan mekanisme hukum yang berlaku.
Diketahui sebelumnya juru bicara PKS Ahmad Mabruri menyatakan ada upaya penggelembungan suara di dapil Jawa Barat VI, yakni Kota Depok dan Kota Bekasi. Mabruri menyebut saksi PKS menemukan beberapa kasus penggelembungan suara yang terjadi di beberapa tempat di Kota Depok.
“Beberapa contoh kasus penggelembungan suara di beberapa kecamatan Kota Depok dan Kota Bekasi berdasar temuan dari saksi-saksi PPK PKS yang bertugas,” beber Mabruri dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Selanjutnya Ahmad Mabruri merinci beberapa tempat seperti Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Berdasarkan laporan dari DPC PKS Sukmajaya dan saksi-saksi PPK PKS yang bertugas, pada 4 Maret 2024 menemukan adanya ketidaksesuaian perolehan suara untuk DPR RI, khususnya dari Partai NasDem, yang jumlahnya meningkat dari 7.250 menjadi 9.756 suara atau terjadi penambahan suara 2.506 suara.
Dengan adanya temuan tersebut, Mabruri menyampaikan bahwa saksi PPK PKS meminta agar dilakukan proses penghitungan suara ulang dengan mengacu pada dokumen C-Hasil. Setelah dilakukan pengecekan ulang, akhirnya suara kembali sesuai dengan penghitungan semula.
Berita Menarik : Rapat Paripurna DPD RI Sepakat Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024
Masih menurut Mabruri, kejadian serupa terjadi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Berdasarkan laporan dari Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono, adanya penggelembungan suara Partai NasDem untuk DPR di Kelurahan Kedaung 153, Kelurahan Sawangan Baru 177, dan Kelurahan Pengasinan 250 yang diambil dari suara tidak sah.
Selanjutnya Mabruri juga menyebutkan kejadian penggelembungan suara terjadi di Kota Bekasi, tepatnya di Kecamatan Pondok Gede dan Kecamatan Bekasi Barat. Kata Mabruri, laporan dari DPC PKS Pondok Gede dan saksi-saksi PPK PKS yang bertugas, pada 2 Maret 2024 ditemukan adanya ketidaksesuaian perolehan suara untuk DPR RI, khususnya dari PAN, yang bertambah hingga 520 suara.
Dengan adanya berbagai rangkaian kasus dugaan penggelembungan suara tersebut, PKS mendesak pihak-pihak seperti KPU, KPUD, Bawaslu, dan PPK untuk bersikap jujur, adil, dan tidak mencurangi penghitungan suara. (it)
Bukannya satu koalisi Pilpres ya kenapa saling menuding ?
Betul satu koalisi Pilpres, kita tunggu saja pasti saling sengketa di MK wkwkwk
Kaget juga saling maling memaling suara antar sesama koalisi
Ini harus pemilihan ulang karena merugikan partai lain
Morat marit sekali ya pemilu kali ini
Pada saling gerus suara kawan dan lawan wkwkwkw
Seru juga ya sesama koalisi saling ambil suara wkwkw
Ah ini sama saja maling teriak maling gitu…
yang paling ngeri permainnya itu di kecamatan..