Update.com| Sebelum angkat kaki dari Afganistan, Staf Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kabul mendapat perintah untuk menghancurkan dokumen dan komputer berisi data sensitif saat mereka bersiap untuk keluar dari negara itu.
Dikutip dari New York Times melaporkan kekhawatiran hengkangnya pasukan dan staf diplomatik Amerika itu mirip dengan akhir dari Perang Vietnam saat Saigon jatuh ke pasukan Vietnam Utara. Perintah penghancuran data sensitif tertuang dalam memo tentang persiapan darurat untuk kepergian sebagian besar pekerja kedutaan AS.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Pentagon mengerahkan 3.000 tentara tambahan ke Kabul untuk memastikan evakuasi yang aman dan mengikuti nasihat kedutaan. Selain itu,  pada hari Kamis lalu mereka mendesak semua warga AS untuk segera meninggalkan Afganistan.
Joe Biden telah memerintahkan penarikan pasukan AS pada bulan April, menandakan akhir dari perang terpanjang dalam sejarah Amerika, dan pasukan pemerintah Afghanistan telah kewalahan oleh serangan Taliban sejak saat itu.
Menurut jadwal yang telah ditetapkan, pasukan AS akan keluar pada akhir bulan ini, tetapi bahkan berminggu-minggu sebelum proses itu dapat diselesaikan, pasukan Taliban telah merebut kembali sebagian besar wilayah Afghanistan.
Dikabarkan saat ini Taliban telah merebut Kandahar, kota terbesar kedua di negara itu, pada hari Jumat dan bergerak dalam jarak 150 kilometer dari Kabul, ibu kota nasional, dengan merebut provinsi Logar.
Negosiator AS telah meminta Taliban untuk tidak menyerang kedutaan dengan mengancam pencabutan bantuan asing jika kedutaan diserang. namun menurut laporan NPR, media yang didukung negara AS, mengatakan masa depan banyak pekerja kedutaan Afghanistan tidak segera jelas.
Memo yang dikeluarkan kedutaan mengindikasikan bahwa staf konsuler kecil akan tetap berada di Kabul, meskipun tidak jelas bagaimana hal itu dapat dilakukan jika ibu kota Kabul direbut oleh Taliban. (iu)
Harus dihancurkan biar aman ntar takut dipakai buat pesawat kertas lagi oleh mereka
Berharap taliban tak kejam sama rakyat sipil
Perang lagi perang lagi
Taliban oh taliban
hmmm
Minyak habis… Anda Perang, kami Untung..
Politik Internasional Lebih Menarik..
OOOuu…Kamu Ketahuan!!!
As mundur tanda menyerah, apa ini hanya sebuah stategi misi intelejent ya…pemirsa tanah air hati2 dgn pernyataan ini jgn telan bulat
Pusing baca berita perang
Semuga penarikan pasukan tak timbulkan bentrok
Sukses selalu ya Paman Sam
Perang lagi perang lagi
Inilah manusia penuh hawa nafsu
damai itu indah bosqu
bersyukur Indonesiaku selalu damai
jangan perang yang rugi bangsa kalian sendiri
semoga dunia semakin waras
Kasian Negara Afganistan, telah banyak kaum cerdik pandai Afganistan hengkang dari negerinya sendiri. Dan akhirnya negeri Afganistan dikuasai oleh bandir yang haus darah, dan tak segan2 membunuh saudaranya sendiri krn perbedaan ideologi dan kiblat.
Indonesia harus banyak belajar dari negara2 gagal seperti ini, yi Afganistan, Siria, Libanon, Pakistan, Banglades dan negara Afrika lainnya.
Ayo bangkitlah Rakyat Bangsa Indonesia. Jadikan Pancasila dan Motto Bhineka Tunggal Ika adalah Keindonesian kita bersama.
Merdeka Bangsaku
Merdeka Negeriku
Jaya NKRI kita di bumi persada.
Lanjutkan Sumpah funding father kita