Update.com| Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan Alokasi belanja negara pada RAPBN 2022 mencapai Rp2.708,7 triliun. Jumlah tersebut termasuk belanja prioritas. Begitu besarnya belanja negara, Sri Mulyani menekankan bahwa uang ini bukan untuk kemewahan.
Dikutip dari akun Instagram pribadinya Sri Mulyani, @smindrawati , hari ini, Selasa (24/08/2021) mengatakan belanja negara bukan untuk kemewahan, tapi untuk pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut Sri Mulyani menyatakan, bahwa bahwa belanja negara dalam RAPBN 2022 bukan sekadar mengeluarkan uang. Namun, hal tersebut merupakan sebuah upaya untuk mencapai Indonesia maju. Belanja negara bukan sekedar mengeluarkan uang, tapi upaya mencapai Indonesia Maju.
Alokasi belanja negara meliputi belanja bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang perlindungan sosial, infrastruktur, dan pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), hingga ketahanan pangan.
Masih menurut Sri Mulyani, belanja bidang kesehatan untuk kelanjutan penanganan pandemi Covid-19. Bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM sebagai modal utama pembangunan nasional. Bidang perlindungan sosial untuk mempercepat penurunan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan pembangunan SDM jangka panjang.
Kemudian ada belanja infrastuktur untuk penyelesaian proyek infrastruktur yang tertunda akibat pandemi dan output strategis yang mendukung pemulihan ekonomi. Sementara, belanja pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pemerataan akses dan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya untuk mendukung program pendidikan.
Sri Mulyani juga mengatakan, adapun belanja ketahanan pangan akan dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan produksi komoditas pangan dan revitalisasi sistem ketahanan pangan. Dengan begitu dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani serta nelayan. (iu)
Semakin besar saja APBN kita ya
Besar Pasak daripada Tiang
Mimpi Pertumbuhan Ekonomi..
APBN habis buat bayar Hutang BUMN….
banyak sekali itu uang
Tenang kalo kurang Ngutang lagi…
APBN indonesia masih ok. Banyak hal yang harus dicari akarnya bahwa sebagaian Uang kemana apa mnyerap pada kasus covid 19 atau anggran menyerap ke kantor lain. Semoga pertanggungjawaban APBN tahun lalu sesuai.