Isuterkini.com | Pasukan militer Amerika Serikat (AS) dan Irak baru-baru ini melancarkan operasi gabungan yang menargetkan kelompok radikal Islamic State (ISIS) di wilayah barat Irak, yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 15 anggota ISIS.
Operasi yang dilaksanakan pada Kamis pagi, 28 Agustus 2024, bertujuan untuk menyerang para pemimpin ISIS yang masih bertahan di kawasan tersebut.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis melalui media sosial X, Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan bahwa operasi tersebut berhasil mengeliminasi 15 anggota ISIS yang dipersenjatai dengan berbagai senjata, termasuk granat dan sabuk bom bunuh diri.
CENTCOM menegaskan bahwa selama operasi ini berjalan, tidak ada indikasi korban sipil. Selain itu, pasukan Irak dilaporkan terus mengeksploitasi lokasi-lokasi yang telah diserbu untuk mengamankan area lebih lanjut.
CENTCOM kembali menegaskan bahwa ISIS tetap menjadi ancaman signifikan bagi kawasan tersebut, sekutu-sekutu AS, serta tanah air mereka, dan mereka akan terus mengejar para teroris dengan agresif.
Operasi ini dilakukan pada saat AS dan Irak sedang melakukan pembicaraan mengenai kehadiran pasukan koalisi anti-jihadis di Irak, di tengah ketegangan mengenai penarikan penuh pasukan koalisi dari wilayah tersebut.
AS saat ini telah menempatkan sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 tentara di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan ISIS. Selain itu, pasukan koalisi telah menjadi target dari puluhan serangan drone dan roket, terutama setelah meningkatnya konflik di Timur Tengah, termasuk serangan oleh aliansi Perlawanan Islam Irak yang didukung Iran.
Lebih lanjut, operasi gabungan ini dilakukan kurang dari seminggu setelah AS berhasil menewaskan pemimpin senior kelompok militan yang masih berafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah. (it)
Terorisme harus diberantas untuk keamanan
semoga saja ini bukan pengkondisian