Update.com| Terkait rencana penjualan senjata senilai USD200 juta (Rp2,8 triliun) kepada Mesir dikabarkan telah mengantongi persetujuan dari Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Dalam penjelasan yang disampaikan oleh Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan penjualan Rudal Rolling Airframe buatan Raytheon senilai USD197 juta untuk angkatan laut Mesir bertujuan untuk meningkatkan pertahanan di sekitar pantai termasuk Laut Merah. AS juga menyetujui penjualan tersebut sesuai dengan tinjauan Kongres.
Masih menurut keterangan yang disampaikan pihak Deplu AS menambahkan, penjualan itu akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan sekutu utama Non-NATO dan Mesir yang terus menjadi mitra strategis di Timur Tengah.
Terkait adanya persetujuan penjualan senjata bernilai jutaan dolar itu merupakan pukulan setelah Biden berjanji mengambil sikap yang lebih ketat tentang pelanggaran hak asasi manusia di Mesir. Diketahui bahwa Presiden Donald Trump mendekati Presiden Abdel Fattah Al-Sisi dan menyebutnya sebagai sekutu dekat dan diktator favoritnya.
Selama Trump memimpin AS, rezim Mesir terus menangkap dan menahan banyak pendukung oposisi, secara sistematis menyiksa mereka dan menolak perawatan medis mereka. Hukuman mati meningkat di Mesir.
Sudah bertahun-tahun para pendukung hak asasi manusia meminta AS memanfaatkan bantuan militer dan penjualan senjata ke Mesir dengan dasar Mesir mematuhi aturan hukum.
Persetujuan penjualan rudal disepakati beberapa hari setelah sepupu mantan tahanan politik Mohamed Soltan ditangkap di Mesir sebagai pembalasan atas upayanya meminta pertanggungjawaban pihak berwenang Mesir atas vonis dua tahun penjara, di mana dia disiksa dan dibujuk untuk bunuh diri.
Soltan mengajukan gugatan di Washington DC terhadap mantan Perdana Menteri Mesir Hezam Beblawi karena mengawasi penyiksaannya dan menyebut Al-Sisi serta kepala intelijen Abbas Kamel sebagai terdakwa yang tidak digugat yang telah memicu kemarahan di antara pemerintah Mesir.
Dari penjelasan Ned Price, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Amerika menganggap serius semua tuduhan penangkapan atau penahanan sewenang-wenang dan sedang menyelidiki penangkapan sepupu Soltan.
Negeri Paman Sam itu merupakan salah satu dari 58 negara bagian yang mendukung deklarasi tidak mengikat yang diajukan Kanada pekan ini yang mengecam penahanan sewenang-wenang yang disponsori negara atas warga negara asing untuk tujuan politik.
Diketahui bahwa Presiden Biden juga meninjau penjualan sejumlah jet ke Uni Emirat Arab, yang juga dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang cukup berat. (iu)
Bagus itu saling kerja sama antara negara