Update.com| Seperti yang telah diberitakan bahwa seorang perempuan menyerang Mabes Polri dengan pistol pada Rabu (31/03/2021) sore kemarin. Penyerang yang bernama Zakiah Aini penyerang Mabes Polri, ditembak mati oleh aparat kepolisian.
Menyotori penembakan itu, PPP minta polisi agar tak menembak mati pelaku secaralangsung. Arsul Sani, Waketum PPP mengatakan sistem pengamanan dan deteksi dini di kantor-kantor polisi, termasuk Mabes Polri dan objek-objek vital lainnya, perlu ditingkatkan lagi dan tidak ada pengendoran standar pengamanan.
Zakiah Aini disebut lone wolf dan Arsul Sani meminta polisi lebih ketat dalam deteksi dini, sebab ancaman tindakan terorisme perorangan seperti itu sangat berbahaya.
“Ancaman tindakan terorisme perorangan seperti itu, maka pemerintah perlu meningkatkan kordinasi kelembagaan dan BNPT dalam hal ini harus aktif memegang peran dan mandatnya berdasar UU Nomor 5 tahun 2018,” kata Arsul Sani, hari ini, Kamis (01/04/2021).
Karena itu kata Arsul Sani, Kordinasi diperlukan misalnya bagaimana jajaran pemerintahan harus meningkatkan operasi sibernya di berbagai media sosial, serta melakukan intervensi terhadap akun-akun tertentu secara selektif dan terukur guna pencegahan.
Masih menurutnya, Tidak cukup dengan melakukan take down atau mematikan akun tersebut. Tapi mencari pemiliknya untuk diselidiki lebih dalam sebelum yang bersangkutan atau orang lain yang terpengaruh melakukan tindakan terorisme.
Arsul Sani juga menyebutkan bahwa penindakan tegas terhadap para pelaku teror perlu dilakukan. Namun, kata Arsul, jika bisa dilumpuhkan tanpa menyebabkan kematian, akan jauh lebih baik.
“Penindakan tegas perlu dilakukan, namun jika bisa dilumpuhkan tanpa menyebabkan kematian maka ini harus dikedepankan supaya Polri juga bisa menggali lebih jauh jika terduga pelaku tidak mati,” Tutur Arsul Sani.
Sebagaimana telah diberitakan, seorang perempuan yangn disebutkan bernama Zakiah Aini itu menyerang Mabes Polri. Perempuan tersebut menodongkan senjata api ke petugas polisi. Polisi pun kemudian menembak mati perempuan itu.
Zakiah Aini ini lahir di Jakarta pada 14 September 1995. Dia berusia 25 tahun dan tewas ditembak polisi karena dia melakukan penyerangan. Zakiah Aini berasal dari Jakarta Timur. Pendidikan terakhirnya adalah SMA/sederajat, dan kini berstatus pelajar/mahasiswa. (iu)
Setuju Pak Arsul
Mungkin takut ada korban lain makanya ditembak kali ya
Teroris itu tidak boleh dilembutin
jika bisa dilumpuhkan tanpa menyebabkan kematian, akan jauh lebih baik. Setuju Pak Arsul
Berantas Terorisme sampai keakar akarnya..
Semoga bukan topeng semata
Untuk kelanjutan pengembangan kasus tidak perlu ditembak mati
Ya penembakan dilakukan untuk.menghindari korban selanjutnya
Apapun alasannya semua benar
Sudah pantas untuk tegas untuk melawan dan membasmi aksi terorisme di Indonesia ini🙏🏻
Biarnya dia ditembak abis tga juga dia bom orang kadang kadanh