Puing Roket Long March 5B Milik China Telah Jatuh ke Bumi Dekat Maladewa

16
205

Update.com| Heboh seputar jatuhnya PuingĀ  Roket Long March 5B yang dikabarkanĀ  tidak terkendali itu akhirnya mereda karena diperkirakan sudah jatuh kembali ke Bumi. Puing-puing dari roket milik China tersebut kemungkinan besar jatuh di sekitar Samudra Hindia, tepat di sebelah barat Maladewa, pada Sabtu malam (08/05/2021) beberapa waktu lalu.

Dari pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China, dikutip Ā hari ini Senin (10/05/2021) menyebutkanĀ  sebagian besar roket Long March 5B habis terbakar saat memasuki kembali atmosfer.

Meskipun demikian, hingga saat ini masih belum jelas apakah ada puing-puing yang mendarat di negara itu atau tidak. Kabar lain datang dari komando luar angkasa Amerika Serikat, mengatakan Long March 5B kembali ke Bumi di atas Semenanjung Arab.

Roket Long March 5B milik China yang memiliki tinggi 30 meter dan berat 22 ton sedang dalam proses jatuh kembali ke Bumi. Roket tersebut diluncurkan dengan tujuan mengirim modul inti stasiun luar angkasa milik China pada minggu lalu.

Setelah bahan bakarnya habis, roket itu dibiarkan meluncur di luar angkasa tanpa terkendali sampai gravitasi bumi, menyeretnya kembali ke tanah.Secara umum, komunitas luar angkasa internasional berusaha menghindari skenario seperti itu.

Diberitakan sebelumnya, Komando Luar Angkasa AS memperkirakan roket tersebut masuk ke atmosfer Bumi pada 0211 GMT pada hari Minggu (09/05/2021), plus atau minus satu jam. Sementara Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) di Aerospace Corporation, prediksi untuk dua jam di kedua sisi 0302 GMT dengan roket kembali memasuki Pasifik.

Dikuatirkan sebagaimana yang terjadi pada Mei 2020, puing-puing rocket China pernah menimpa rumah di Pantai Gading dan pada akhir April 2021 dan di Provinsi Hubei.

Ahli astrofisika yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell mengatakan di Twitter, bahwa Amerika Serikat diyakini aman dari dampak potensial, tetapi prediksi baru-baru ini masih melacaknya dari Kosta Rika hingga Australia dan Selandia Baru. (iu)

16 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini