Jelang Hari Raya Idul Fitri, PP Muhammadiyah Minta Takbiran Dan Salat Id di Rumah

21
259

Update.com| Terkait pelaksanaan  Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijiriah,  Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan jatuh pada jatuh pada Kamis (13/05/2021) mendatang. Lebih lanjut Muhammadiyah menyerukan umat Islam menyambut Idul Fitri 2021 dengan menggelar takbiran dan salat Id di rumah saja untuk kawasan tertentu.

Muhammadiyah juga  mengeluarkan maklumat pelaksanaan ibadah takbir dan salat Idul Fitri di rumah. Hal tersebut sebagai pertimbangan jika di lingkungan masih terdapat paparan warga yang positif Covid-19.

“Takbir Idul Fitri tahun ini dianjurkan agar dilaksanakan di rumah masing-masing khusus dan melibatkan anggota keluarga. Tidak dianjurkan takbir keliling,” kata  Agung Danarto, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah melalui sebuah  jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Di Tiro, Yogyakarta, hari ini,  Senin (10/05/2021).

Anjuran pelaksanaan salat Idul Fitri berlangsung di rumah, terutama bagi lingkungan yang terdapat sebaran Covid-19. Sedangkan untuk lingkungan yang aman tidak ada warga yang positif Covid-19, Agung mengimbau pelaksanaan takbir cukup di masjid atau musala. Sedangkan untuk salat Idul Fitri dilaksanakan di lapangan terbuka yang lebih kecil.

“Salat Idul Fitri, Muhammadiyah biasanya dilaksanakan di lapangan terbuka yang besar, pada pandemi Covid-19, untuk dilaksanakan di tempat terbuka lapangan yang lebih kecil,” tutur Agung Danarto.

Muhammadiyah  juga menyampaikan selama pelaksanaan takbir dan salat Idul Fitri tersebut, untuk dipastikan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Terutama soal kerumunan, menjaga jarak lebih jauh atau mengisi lebih kecil dari kapasitas 50 persen lebih baik atau efektif.

“Tentunya dengan tempat yang terbuka dan mengisi lebih kecil dari 50 persen kapasitas sangat baik dalam menjaga jarak. Atau tidak menimbulkan kerumunan,” ujar tutur Agung Danarto.

Dalam penjelasan, Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Oman Fathurahman mengatakan untuk hisab 1 Syawal 1442 Hijriah sudah memenuhi tiga syarat.

“Yaitu ijtimak (konjungsi) mendahului atau bersamaan dengan matahari, bulan sudah di atas ufuk, dan hilal (pergantian bulan) sudah ada,” kata Oman.

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan awal bulan Syawal 1442 Hijriah pada Selasa, 11 Mei 2021. Sidang isbat tersebut digelar pada hari ke-29 Ramadhan.

“Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadhan 1442 H secara daring dan luring,” ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, dalam keterangan tertulis, Rabu (05/05/2021) beberapa waktu lalu.

Kamaruddin mengatakan sidang isbat penentuan awal Idul Fitri itu akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Menurutnya, sidang isbat hanya akan dihadiri fisik secara terbatas. (iu)

21 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini