Perwakilan 48 Negara desak WHO Intensifkan Studi Asal Usul Dan Penyebab Corona

21
220

Update.com| Pandemi Corona (Covid-19) yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.  Perwakilan tetap dari 48 negara dikabarkan mengirim surat kepada Tedros Adhanom Ghebreyesus,  Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) di Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa (UNOG) pada hari Kamis 15 Juli 2021 beberapa waktu lalu.

Dalam surat perwakilan 48 negara menyatakan  dukungan dalam upaya mengintensifkan studi penyebab SARS -CoV-2 di seluruh dunia dan menentang tindakan politisasi deteksi asal penyakit. Mereka menekankan bahwa Covid-19 adalah musuh bersama kemanusiaan dan hanya dapat dikalahkan melalui solidaritas dan kerja sama antar bangsa.

Menurut mereka bahwa kolaborasi dalam studi yang melacak dari mana SARS-CoV-2 berasal adalah aspek penting dalam memerangi pandemi Covid-19.

Dari laporan media China Xinhua yang diabadikan dalam resolusi WHA 73.1 tentang respons Covid-19, tujuan deteksi asal adalah untuk mengidentifikasi sumber zoonosis dari virus dan bagaimana penyebarannya ke manusia, termasuk kemungkinan keberadaan inang perantara agar dapat menemukan solusi.

Karena itu, perwakilan 48 negara tersebut  menekankan studi tentang asal mula penyakit adalah masalah sains dan harus dilakukan oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Mereka juga meminta  pendeteksian dari mana penyakit itu berasal tidak boleh dipolitisasi.

Mereka beranggapan jika hal itu dipolitisasi akan terhambat dan upaya global untuk memerangi epidemi ini akan terpengaruh.

Lebih lanjut perwakilan 48 negara menyambut baik diterbitkannya Laporan Gabungan studi global WHO untuk menemukan asal usul SARS-Cov-2 dan mengapresiasi kerja keras kelompok ilmuwan tersebut serta menekankan bahwa kajian tentang asal usul penyakit global ini harus didasarkan dan dipandu oleh laporan ilmiah ini.

Merekapun meminta dengan tegas agar  Sekretariat WHO bekerja dengan negara-negara anggota sejalan dengan resolusi yang relevan dari Majelis Umum Kesehatan Dunia (WHA) untuk meningkatkan studi penelusuran asal ini dan mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah politisasi yang  merusak proses penelitian dan obyektifitasnya.

Sementara itu  WHO pada Jumat mengumumkan bahwa pandemi virus corona masih jauh dari selesai. Dalam artikel opini gabungan dari Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, dan Batyr Berdyklychev, perwakilan badan global  di Turki, menekankan bahwa semuanya tidak dapat menanggung peningkatan lagi dalam kasus virus dan kematian.

“Kami berada di posisi ini musim panas lalu. Ketika pembatasan dilonggarkan terlalu cepat di beberapa negara Eropa, kami melihat peningkatan kasus dan kematian di seluruh Wilayah Eropa yang membuat kami kembali ke pembatasan mobilitas,” begitu bunyi tulisan dalam artikel tersebut.

Melalui artikel ini diperingatkan bahwa meski vaksinasi terus berlanjut di seluruh Wilayah Eropa, sebagian besar populasi tetap tidak divaksinasi, sementara varian virus yang sangat menular memunculkan kekhawatiran. Para pejabat WHO menggarisbawahi bahwa beberapa langkah harus diadopsi sehingga masyarakat dapat memanfaatkan musim panas dengan cara yang lebih aman, termasuk vaksinasi.

Masih menurut Artikel itu 37 persen warga di Wilayah Eropa menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, sedangkan tingkat orang yang divaksinasi lengkap mencapai 23,9 persen, menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir, bahkan di negara-negara dengan cakupan vaksinasi tinggi. Melindungi diri sendiri dan orang lain sangat penting untuk mengendalikan pandemi  dan mengakhirinya. (iu)

21 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini