Update.com| Banyak pihak menilai Pengecatan ulang pesawat kepresidenan tidak sepatutnya dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19. Diketahui bahwa Pengecatan ulang pesawat kepresidenan diduga menelan anggaran Rp 2 miliar.
Salah satu usulan sampaikan oleh Gunardi Ridwan, Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menilai Presiden Joko Widodo perlu mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada masyarakat.
“Saya rasa presiden perlu memberikan konfirmasi dan permintaan maaf ke publik, agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat dan menjaga wibawa pemerintahan pusat,” kata Gunardi seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, hari ini, Rabu (04/08/2021).
Masih menurut penjelasan Gunardi, akibat kejadian itu bisa menurunkan wibawa pemerintahan Jokowi. Sebab pemerintah pusat sering kali memperingatkan pemerintah daerah agar sensitif dalam menggunakan anggaran di tengah pandemi Covid-19.
Gunardi berpendapat, Jika hal ini terjadi di level presiden, maka pemerintah pusat akan kekurangan wibawa ketika kerap mendorong kebijakan penghematan (anggaran di tengah pandemi) sampai level daerah. Ia juga menilai ada baiknya anggaran yang digunakan untuk mengecat pesawat kepresidenan itu digunakan untuk keperluan lain yang lebih mendesak.
“Saya juga tidak tahu seberapa sering presiden menggunakan pesawat atau heli kepresidenan. Jika jadwalnya menurun karena situasi pandemi, sebaiknya anggarannya dialihkan ke sektor yang lebih membutuhkan,” ucap Gunardi.
Pada kesempayan itu, Gunardi juga menyoroti pihak legislatif yang dinilai gagal mengawasi program eksekutif. Terbukti dari lolosnya kegiatan pengecatan ulang pesawat kepresidenan.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan rencana pengecatan ulang ini direncanakan sejak 2019 dan terkait dengan perayaan HUT ke 75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020.
Heru mengatakan proses pengecatan merupakan pekerjaan satu paket dengan heli Super Puma dan pesawat RJ. Ia menyebutkan pada 2019 Pesawat Kepresidenan-1 atau BBJ 2 belum masuk dalam jadwal perawatan rutin. Sehingga yang dicat lebih dulu adalah heli Super Puma dan pesawat RJ.
Ada jadwal yang harus dipatuhi, sehingga proses pengerjaan harus tepat waktu. Untuk pesawat BBJ 2 ini perawatan rutinnya jatuh pada 2021 yang merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik. (iu)
wakil rakyat kumpulan orang goblok, buang anggran dierah covid 19. rakyat dikekang dirumah dengan ppkm bagi2 tidak bansos tidak jelas dan tidak merata. bersumpah demi Tuhan tapi kerja duduk dikursi putar, aduh aparat dengan masyarakat aturan kebijakan bertabrakan orang, mati di bilang covid dll.. disambung di episode berikut
Weleh galak amat Pak hend Komentnya…. heheheh
Hanya indah dipandang mata tetapi tersiksa meratapi kesengsaraan di erah covid 19
Ya mantap
bagi saya sih ga masalah …mereka melakukan semuanya pasti sudah dipikirkan mateng2 jadi ya it’s okay for me. yah nama netizen pasti mikirnya, wah parah anggarannya dibuang2 buat hal yang ga penting tapi kita juga harus menghargai keputusan mereka dengan pandangan mereka karna ya kita ga bisa melihat segala sesuatu dengan satu pandang yang sama.
Kalau memang sudah waktunya cat dan perbaik ya harus dilakukan itu bukan pemborosan tap keharusan…. Ya kalau kritik mikir pake pala bukan dengkul
Kritik boleh boleh saja. Beri saran juga boleh. Tapi kalau sudah saatnya diperbaiki ya ga masalah lakukan saja kan ini bukan milik pribadi tapi milik negara yang harus dirawat
Catnya anti kovid…
Lakukan itu Pak Presiden slama itu perlu dan mendesak kami dukung
Merah Putih Berkibar di Udara…
Kalo dulu warna biru identik dgn partai SBY skr Lebih Indonesia…..
HUT RI KE 76…
GAGAH Mengudara…