Munculnya Gelombang Protes Dari Berbagai Kampus, Kata SBY Mereka Khawatir Pemilu Tak Jurdil

26
524
Sampaikan Pidato Politik, SBY Bilang Gerakan-Gerakan Yang Muncul Dari Berbagai Daerah Dan Sejumlah Rektor, Guru Besar Serta Mahasiswa Secara Implisit Siratkan Rasa Khawatir Pemilu Tak Jurdil

 

Isuterkini.com| Munculnya gelombang petisi dan pernyataan kritis yang disuarakan oleh para akademisi dan kampus di era pemerintahan Jokowi, terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 mendapat perhatian dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam pandangannya SBY mengatakan gerakan-gerakan yang muncul dari berbagai daerah dan sejumlah rektor, guru besar serta mahasiswa secara implisit, sejatinya menyuarakan pentingnya pemilu Indonesia yang damai, jujur, dan adil.

Baca Juga : Ingatkan Jokowi Jaga Netralitas Dalam Pemilu 2024, 44 Guru Besar ITS Nyatakan Sikap

“Mereka khawatir jika pemilu tahun 2024 ini tidak berlangsung secara damai, secara jujur, dan secara adil,” kata SBY saat menyampaikan pidato politik dengan tema Indonesia 5 tahun Ke Depan  di Avenzel Hotel & Convention Center, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (07/02/24) kemarin.

Lebih lanjut SBY menilai munculnya pernyataan politik yang menurutnya cenderung berlebihan  seperti pernyataan apabila pilpres hanya berlangsung satu putaran berarti curang. Serta apabila gelaran pilpres curang, maka rakyat tidak akan terima dan negara siap-siap mengalami kekacauan.

Menurut SBY, situasi ini tidak terjadi di empat pemilu sebelumnya. Karena  itu, SBY merasa perlu menyampaikan pandangannya dalam sebuah mimbar. Ia menegaskan menuduh apalagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang merupakan pemikiran yang berlebihan.

Pada kesempatan itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat mengingatkan bahwa mengabaikan suara-suara di luar yang khawatir pilpresnya bakal curang bukanlah hal yang bijak. SBY mengharapkan hasil Pilpres 2024 sah dan diterima rakyat.

“Kita ingin, saya yakin rakyat kita juga ingin, Pilpres 2024 ini hasilnya sah. Sah dan diterima oleh rakyat. Dengan keabsahan ini, pemimpin baru kita akan memiliki legitimasi yang kuat,” tutur SBY.

Presiden ke-6 RI juga mengatakan, Indonesia saat ini tengah mengukir sejarah baru yang menentukan nasib masa depan lima tahun mendatang. Rakyat berharap lima tahun ke depan Indomesia semakin maju, damai, adil dan sejahtera.

Baca Juga : Ketua KPU RI Lakukan Pelanggaran Etik, TPN Ganjar-Mahfud Bilang Harusnya Prabowo-Gibran Mundur

Sebagaimana diketahui bahwa dalam sepekan belakangan, perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta ramai-ramai mengeluarkan pernyataan sikap mengkritik demokrasi era Jokowi yang dianggap mengalami kemunduran serta menuntut Pemilu 2024 yang jujur dan adil.

Dari Petisi Bulaksumur, UGM, Yogyakarta pada 31 Januari lalu, pernyataan sikap tersebut terus merebak di kampus-kampus penjuru Indonesia. Kampus-kampus pada intinya menyampaikan kritik sekaligus kekhawatiran atas netralitas dan kemunduran demokrasi  dalam penyelenggara di Pemilu 2024. (udt/it)

 

26 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini