Komisaris Tinggi HAM PBB Tak Singgung Gaza saat Pidato, Menlu RI Sampaikan Sindiran

5
371
Retno Marsudi Menegaskan, Penderitaan Yang Dialami Warga Gaza, Palestina, Merupakan Akibat Dari Standar Ganda Dalam Konteks HAM

 

Isuterkini.com| Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI dalam pidatonya dihadapan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM), di Jenewa, Swiss, Senin (26/02/24) kemarin menegaskan, penderitaan yang dialami warga Gaza, Palestina, merupakan akibat dari standar ganda dalam konteks HAM.

Dalam pemaparan yang disampaikan Retno bahwa Gaza saat ini  dalam kondisi genting terkait rencana Israel melakukan serangan darat ke Rafah, kota terakhir yang menjadi kantong pengungsi di wilayah tersebut.

“Dewan Hak Asasi Manusia harus melakukan apa yang seharusnya, menangani pelanggaran berat hak asasi manusia, termasuk di Gaza termasuk di Palestina,” kata Retno.

BERITA MENARIK : Israel Marah Karena Disamakan Dengan Hitler, Brasil Tarik Duta Besarnya Dan Usir Duta Besar Israel

BERITA MENARIK : Kim Jong Un Dapat Hadiah Mobil Mewah Buatan Rusia Dari Presiden Vladimir Putin

Pada kesempatan itu juga, Menlu Retno  menyindir Komisaris Tinggi HAM PBB Volker Turk yang tidak menyinggung situasi di Gaza saat menyampaikan pidato pembukaan dalam pertemuan Komisaris Tinggi HAM PBB tersebut.Ia juga  menyerukan dukungan global untuk Palestina.

Pandangan yang sama disampaikan  Menlu China Wang Yi mengatakan konflik yang sedang berlangsung di Gaza sangat menyedihkan. Dia menyebut hampir 30.000 warga Gaza tewas sementara hampir 2 juta lainnya mengungsi sejak Israel melakukan pengeboman wilayah itu pada 7 Oktober lalu.

“Ini merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat internasional untuk melindungi hak asasi manusia semua kelompok etnis dan semua orang dengan cara yang adil, setara, dan efektif,” kata Wang.

Lebih lanjut Wang  menegaskan melindungi kepentingan masyarakat harus menjadi dasar dan tujuan HAM. Wang menyebutkan negara-negara harus menentang upaya tertentu yang menggunakan isu HAM sebagai dalih untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain atau mengekang pembangunan negara lain.

Karena itu Wang meminta agar dunia internasional agar menentang tindakan hegemonisme dan politik kekuasaan serta menolak politik standar ganda. (it/nt)

 

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini