Jumat, November 22, 2024
BerandaHukum & HAMTidak Ada Makan Sahur dan Makanan Buka Puasa Untuk Lebih Dari 2.000...

Tidak Ada Makan Sahur dan Makanan Buka Puasa Untuk Lebih Dari 2.000 Petugas Medis di Gaza

 

Isuterkini.com| Kementerian Kesehatan Gaza mengabarkan Lebih dari 2.000 staf medis yang bekerja di sejumlah rumah sakit di Gaza utara sangat membutuhkan makanan. Para staf medis  memulai Ramadhan tanpa makanan sahur dan makanan berbuka puasa.

“Kami menuntut lembaga-lembaga internasional dan bantuan menyediakan makanan untuk rumah sakit di Gaza utara,” demikian  pernyataan dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Berita Menarik : Biden Akui Penderitaan Umat Muslim Di Gaza Saat Ucapkan Selamat Ramadan 2024

Lebih lanjut Kementerian Kesehatan Gaza mengingatkan, Kelaparan akan melanda seluruh penduduk Gaza utara. Bantuan yang diberikan terlalu sedikit bisa berarti kematian. Disampaikan juga Dokter-dokter serta perawat di sana akan mati jika  tidak ada makanan  .

Karena itu kata  Kementerian Kesehatan Gaza,  dunia akan menyaksikan jumlah korban kelaparan terbesar dalam beberapa hari mendatang jika tidak ada yang bertindak mengulurkan tangan untuk membantu menyelamatkan mereka.

Beberapa waktu lalu, Juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra juga mengatakan, Tenaga medis terlalu rentan terhadap kelaparan yang melanda Jalur Gaza bagian utara. Disampaikan juga dua anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara karena kekurangan gizi dan kelaparan.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Dr Hossam Abu Safia mengatakan sebelas anak menderita dehidrasi dan kekurangan gizi di rumah sakit. Ia juga menyampaikan mereka kekurangan makanan untuk staf dan pasien. Pihaknya, hanya bisa  menyediakan kurma dan air, dan tidak ada susu untuk anak-anak yang sekarat karena kelaparan.

Berita Menarik : Bangun Pelabuhan Di Gaza Untuk Pengiriman Bantuan Kemanusiaan, AS Kerahkan 4 Kapal Militer

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 31.184 warga Palestina telah terbunuh, dan 72.889 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober lalu. Selain itu, 7.000 orang belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Berdasarkan informasi dari organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak. Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza. (it)

 

7 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
- Advertisment -

Postingan Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru