Isuterkini.com| Donald Trump Bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Republik menyebutkan seandainya tidak memenangkan pemilihan presiden bulan November ini berarti demokrasi AS bisa berakhir. Bahkan Trump mengatakan jika dirinya kalah, maka mungkin tak ada lagi Pemilu di AS.
Diberitakan oleh Reuters, seperti dikutip hari ini, Minggu (17/03/24), Trump menyampaikan hal itu saat berbicara kepada para pendukungnya di Ohio. Dalam pidatonya itu, Trump meramalkan jika dia tidak memenangkan pemilu pada 5 November 2024, demokrasi Amerika akan berakhir.
“Jika kita tidak memenangkan pemilu kali ini, saya rasa tidak akan ada pemilu lagi di negara ini,” kata Trump.
Berita Menarik : Biden Akui Penderitaan Umat Muslim Di Gaza Saat Ucapkan Selamat Ramadan 2024
Lenih lanjut Trump, yang berada di bawah dakwaan pidana di Georgia karena mencoba membatalkan hasil Pemilu 2020, memenangkan cukup banyak delegasi untuk secara matematis meraih nominasi Partai Republik. Pertarungan ulang Pemilu AS dengan Biden kemungkinan akan berlangsung sangat dekat.
Berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos pekan lalu menunjukkan kedua kandidat memiliki statistik yang sama dengan pemilih terdaftar. Trump membuka pidatonya di Dayton dengan penghormatan kepada para pendukungnya yang saat ini dipenjara karena melakukan kerusuhan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Mantan Presiden AS itu memberi hormat dan menyebut mereka patriot dan sandera. Presiden AS ke-45 ini semakin sering menggunakan retorika distopia atau khayalan tentang hal sangat buruk dalam pidato kampanyenya mengenai keadaan negaranya.
“Jika saya tidak terpilih, ini akan menjadi pertumpahan darah bagi seluruh negeri,” kata Trump.
Berita Menarik : Mahmud Abbas Tunjuk Mohammad Mustafa Jadi Perdana Menteri Baru Palestina
Ketika ditanya apa yang dimaksud Trump, tim kampanyenya merujuk pada sebuah postingan di platform media sosial X yang ditulis oleh seorang jurnalis New York Times, yang mengatakan bahwa komentar pertumpahan darah Trump muncul di tengah diskusi mengenai industri otomotif dan perekonomian AS.
Dalam kampanyenya, Trump mengajak warga kulit hitam dan Hispanik untuk mendukungnya. Trump telah mempersempit kesenjangan dengan Biden dalam jajak pendapat dengan pemilih non-kulit putih, yang merupakan bagian inti dari koalisi kemenangan Biden ketika dia mengalahkan Trump pada tahun 2020.
Lebih lanjut Trump mengatakan terlalu banyak imigran ilegal yang melintasi perbatasan AS-Meksiko sejak Biden menjabat. Ia menekankan tidak ada yang lebih dirugikan oleh invasi migran Joe Biden selain komunitas besar Afrika-Amerika dan Hispanik. (it)
Opa Trump majulagi? bakal seru nih Pilpres AS
Semoga aman ya pilpres Amerika Serikat
Kampanye Pak Donald Trump keras juga ya
Dari dulu Donald Trump terkenal dengan gaya bicara yang blak-blakkan dan keras
Gimana kabar opa Biden, keliatan adem adem aja tuh
Head to head lagi deh Pak Trump dan Pak Biden