Isuterkini.com| Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) perkasa atas mata uang Rupiah Indonesia dalam transaksikan antarbank di Jakarta dan melemah 54 poin atau 0,33 persen menjadi 16.429 per dolar AS hari ini, Rabu (26/06/24).
Untuk penutupan perdagangan sebelumnya, rupiah berada di 16.375 per dolar AS. Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, menjelaskan, pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan indeks dolar AS yang bergerak di atas 105,60 dari sebelumnya 105,40.
Kenaikan indeks dolar AS disebabkan efek dari indeks harga rumah AS yang naik 0,2 persen dari sebelumnya 0,1 persen per Selasa (25/06) kemarin. Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen yang mengalami kenaikan menjadi 100,4 dari sebelumnya 101,3 turut mempengaruhi penguatan indeks dolar AS.
Diberitakan oleh Antara pada Rabu (26/06/24), Ariston Tjendra menjelaskan Kenaikan indeks dolar AS ini efek dari data ekonomi AS semalam, yaitu data harga rumah dan tingkat keyakinan konsumen AS yang masih memperlihatkan kenaikan, sehingga masih berpotensi menyumbang inflasi AS.
Sementara itu, melalui pernyataan Gubernur Federal Reserve AS Michelle Bowman yang membuka peluang kenaikan suku bunga acuan AS karena inflasi AS sulit turun juga mempengaruhi kenaikan indeks dolar AS.
Masih menurut Ariston, peristiwa eksternal di AS ini menunjukkan bahwa tekanan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah masih belum surut. Tapi di sisi lain, minat pasar terhadap aset berisiko masih positif pagi ini. (it)
Ekonomi makin mengkuatirkan, dolar naik pasti harga barang juga ikut-ikutan naik
Betul sembako dan teman-temannya pasti ikut meroket sementara daya beli masyarakat stagnan
Masalahnya roda eknomi dunia sedang melambat dan ini menunjukkan bahwa kita tidak sedang baik-baik saja
Berharap dan berdoa agar pemulihan ekonomi dunia makin membaik
Betul kita harus optimis bahwa dunia akan baik baik saja