isuterkini.com | Yoav Gallant,Menteri Pertahanan Israel, baru-baru ini memberikan peringatan serius kepada Iran, yang merupakan musuh utama negara tersebut. Dalam pernyataannya, Gallant menegaskan bahwa jika Iran terus berupaya untuk membahayakan Tel Aviv, negara itu berpotensi menghadapi nasib yang sama dengan Jalur Gaza atau Beirut, ibu kota Lebanon.
Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam mengenai situasi yang kian memanas di wilayah tersebut. Saat ini, militer Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan mematikan yang dilancarkan oleh Hamas pada (07/10) tahun lalu. Dalam beberapa pekan terakhir, Israel juga telah menargetkan posisi serta persenjataan Hizbullah di Lebanon, kelompok yang juga mendapatkan dukungan dari Iran.
Peringatan yang disampaikan Gallant ini, seperti dilaporkan oleh AFP dan The Times of Israel pada hari Senin, (07/10/24), datang setelah serangkaian serangan rudal dari Iran yang mengarah ke wilayah Israel pekan lalu. Dalam insiden tersebut, militer Israel mengonfirmasi bahwa beberapa rudal yang diluncurkan oleh Teheran berhasil mengenai dua pangkalan Angkatan Udara mereka. Meski demikian, Israel mengklaim bahwa tidak ada kerusakan signifikan yang terjadi pada pangkalan udaranya akibat serangan tersebut.
Gallant menekankan bahwa Angkatan Udara Israel kini beroperasi pada kapasitas penuh dan siap menghadapi segala kemungkinan. Dalam pernyataannya, Gallant mengatakan bahwa Iran tidak menyentuh kemampuan Angkatan Udara Israel. Tidak ada skuadron yang rusak, tidak ada satu pun pesawat yang mengalami kerusakan, dan semua landasan pacu dalam kondisi baik.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengunjungi Pangkalan Udara Nevatim, salah satu lokasi yang terkena dampak serangan rudal. Serangan dari Iran pada 1 Oktober lalu mencakup sekitar 200 rudal balistik yang menghujani wilayah Israel.
Namun, militer Tel Aviv mengklaim bahwa sebagian besar dari rudal tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara mereka atau jatuh di area terbuka yang tidak berpenghuni. Dalam kunjungannya ke para pilot Angkatan Udara, Gallant menegaskan bahwa Israel akan menentukan cara dan waktu yang tepat untuk merespons serangan rudal yang datang dari Iran.
Dia menekankan pentingnya melihat tindakan tersebut bukan hanya sebagai pernyataan niat, tetapi sebagai rencana yang konkret. Gallant lebih lanjut mengingatkan bahwa kerusakan yang terjadi di Jalur Gaza dan Beirut seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi siapa pun yang berpikir bahwa Israel akan tinggal diam menghadapi setiap serangan.
“Kita memiliki kekuatan baik dalam bertahan maupun menyerang, dan kita akan mengekspresikannya dengan cara yang kita pilih, pada waktu yang kita pilih, dan di tempat yang kami pilih. Semua ini bagi kita bukan sekadar pernyataan, tetapi merupakan rencana kerja yang nyata,” tutup Gallant dengan penuh keyakinan. (it)