Ahli Geodesi ITB Ingatkan Potensi Tsunami Selatan Jawa Hingga Jakarta Karena Megathrust

9
177

 

Update.com| Potensi tsunami di selatan pulau Jawa bisa terjadi kapan saja. Karena itu,  ahli Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan membangun tanggul penahan tsunami.

Dari penjelasan Heri Andreas, Kepala Laboratorium Geodesi ITB menyampaikan bahwa  tanggul pantai Jakarta akan berperan sangat penting. Tidak hanya mencegah banjir rob, tetapi juga memproteksi Jakarta dari tsunami. Heri berkata, Fungsi tanggul pantai itu menjadi lebih penting sebab sementara saat ini masih mandek pengerjaannya.

Lebih lanjut heri memberi contoh terkait  pengerjaan tanggul di Jakarta mulai dari Kamal Muara hingga Marunda yang kini belum rampung. Dari target sekitar 33 kilometer kini baru selesai kurang lebih 10 kilometer. Selain itu, ada juga pembangunan tanggul lain seperti di Pantai Mutiara, Muara Angke, dan Kaliadem.

Ketua Lembaga Riset Kebencanaan IA-ITB itu menambahkan, fakta yang diungkapkan terkait megathrust selatan Jawa harus disikapi dengan bijak dan waspada meski terkesan menakut-nakuti. Untuk itu ia meminta semua pihak harus mendukung pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan tanggul di pesisir Jakarta.

“Takutnya tsunaminya keburu datang karena saat ini tengah di ujung perulangan. Artinya, gempa yang telah terjadi akan terjadi lagi di masa kini dan yang akan datang atau secara bahasa keilmuannya disebut earthquake cycle,” kata Heri.

Heri juga menyampaikan bahwa  Salah satu sumber gempa bumi adalah megathrust selatan Jawa. Megathrust ini dapat menghasilkan gempa dengan kekuatan sangat besar dan saat ini tengah berada di ujung siklus atau perulangan.

Diketahui dari  data Global Navigation Satellite System (GNSS), dijelaskan Heri bahwa hasil data itu mengkonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda, hingga Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur.

Apabila gempa terjadi, lanjut Heri, kekuatannya dapat mencapai 8.7 Mw hingga 9.0 Mw dan bisa jadi diikuti tsunami hingga 20 meter tingginya.

“Gelombang tsunami berdasarkan hasil pemodelan ternyata bisa sampai di pesisir Jakarta dengan ketinggian 1 meter hingga 1,5 meter. Dibandingkan dengan 20 meter tentunya 1 meter adalah kecil,” tuturnya.

Faktanya saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter. Hal itu dikatakan Heri artinya potensi tsunami akan lebih besar. Hasil pemodelan tsunami sampai di Kota Tua Jakarta berdasarkan hasil permodelan, run up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada.

Itulah sebabnya  Heri menekankan bahwa tanggul pantai atau laut di Jakarta disebutnya akan berperan sangat pengting. Tidak hanya mencegah banjir rob tetapi juga untuk melindungi Jakarta dari tsunami. Untuk itu kita harus mendukung pemerintah dalam mempercepat upaya pembangunan tanggul sepanjang pesisir Jakarta. (iu)

9 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini