Update.com| Penganiayaan warga Papua yang dilakukan Dua oknum anggota TNI AU berbuntut panjang. Dua oknun Anggota TNI tersebut telah dijadikan tersangka. Tidak hanya sampai disitu saja, pihak TNI AU juga pmencopot dua komandan yang dianggap tidak mampu mengatur anak buah.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memutuskan akan mengganti Komandan Lanud Johanes Abraham Dimara (Lanud Dma) dan Komandan Satuan Polisi Militer Lanud Dma.
“Setelah melakukan evaluasi dan pendalaman, saya akan mengganti Komandan Lanud JA Dimara beserta Komandan Satuan Polisi Militer Lanud JA Dimara,” kata Marsekal Fadjar.
Lebih lanjut Fadjar menegaskan pergantian ini sebagai pertanggungjawaban atas kejadian tindak kekerasan yang dilakukan oleh 2 oknum anggota Lanud Dma tersebut terhadap seorang warga. Ia juga memastikan proses penanganan kasus ini dilakukan secara transparan dan sesuai aturan yang berlaku.
“Pergantian ini, adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kejadian tersebut. Komandan satuan bertanggung jawab membina anggotanya,” ujarnya.
Sementara itu, Stafsus Presiden Jokowi, Angkie Yudistia, menyesalkan tindakan oknum prajurit TNI AU yang menginjak kepala warga di Merauke, Papua. Angkie menilai sikap dua oknum tersebut berlebihan.
“Ada cara-cara yang lebih bijak dalam merespons aktivitas warga disabilitas. Kami menyayangkan sikap berlebihan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di sana ketika berusaha melerai pertikaian antarwarga,” kata Angkie melalui keterangan tertulis (28/07/2021) kemarin.
Masih menurut Angkie sebagai sesama disabilitas tunarungu/tuli, Angkie Yudistia berharap aparat mengedepankan sikap persuasif dan humanis. Atas kejadian itu, Angkie meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Saya seorang tunarungu, saya memahami betul bagaimana sulitnya berkomunikasi. Saya memahami perasaan teman-teman disabilitas yang lain di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari pemerintah dan sesama disabilitas, saya meminta maaf atas kejadian ini dan berharap ke depannya tidak terulang peristiwa serupa di kemudian hari,” papar Angkie.
Tak ketinggalan, Menko Polhukam Mahfud Md meminta para prajurit TNI mengedepankan pendekatan yang humanis dalam menyelesaikan persoalan. Mahfud mengatakan siapa pun prajurit yang melanggar pendekatan tersebut akan ditindak.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan dua oknum prajurit TNI AU akan diproses hukum lantaran menginjak kepala warga di Merauke, Papua. Pernyataan itu dilontarkan Hadi menyikapi video singkat yang menayangkan detik-detik dua pria berseragam Polisi Militer TNI Angkatan Udara (POM AU) menginjak kepala warga di Papua yang viral di media sosial.
Sebelumnya, video seorang pria diamankan anggota TNI AU di Merauke, Papua, viral di medsos. Dalam video berdurasi 1 menit 21 detik tersebut, seorang anggota TNI AU terlihat sempat menginjak pria yang diamankan. Belakangan diketahui bahwa pria yang kepalanya diinjak oleh oknum TNI AU tersebut adalah penyandang disabilitas. (iu)
Salut dan hormat TNI Tegas
TNI terbaik… Tegas dan diaiplin
Ini baru keren Bravo TNI
Mantap bosquuu
Kalo Institusi yg ini bawahan melakukan kesalahan Pecat…kalo Yg satu lagi Mutasi..
Tra mau copot, su lakukan kesalahan jadi.
Kalau mau jujur tindakan merekaemang semena mena tapi hukuman utk juga agak berat
Pimpinan TNI sudah tunjukkan sikap positif dan tegas
Semoga aja ada efek jeranya
Masuk Pelangaran HAM kah??? Sungguh Aneh Negeriku..
Utamakan sikap kemanusiaan
Seru pokoknya
Polemik jangan diteruskan dukung TNI tegakkan aturan utk anak buahnya
Bravo TNI
No coment takut salah
Jangan pake injak kepala kali kasian warga masyarakat
Coba tanya sama Pemilik Warung yg salah Siapa….Kalo hanya berasumsi Dr sudut pandang Publik kasian Yg dihukum Ternyata Ga salah… Save TNI
tugas babinsa dan kamtibmas sudah ada, bukan AU, jadi hubungannya ga ada. anak papua bisu itu bukan teroris yang mengganggu keamanan negara. stop tipu2 dan diskriminasi.
Harus lebih hati hatilah kedepan
Harus begit dan ketegasan ini harus dihargai
Salut kepada ketegasan TNI
Sedih dwbgar apa yang dialami bumi kita