Isuterkini.com| Harga komoditi emas dunia pada Perdangan pagi hari ini Rabu (24/07/24), cenderung turun tipis 0,03% ke US$ 2.408,55 per troy ons. Sementara pada perdagangan Selasa (23/07/24) kemarin, ditutup menguat setelah selama empat hari beruntun cenderung turun karena investor mulai melakukan aksi profit taking.
Peningkatan harga emas seiring dengan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) dan permintaan global, yang tampaknya masih terkendali. Dari penjelasan para analis diketahui bahwa data Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal II-2024 dan data inflasi PCE AS periode Juni akan dirilis akhir pekan.
Hal tersebut diperkirakan dapat meningkatkan ekspektasi baru terhadap penurunan suku bunga di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut dan menularkan bias bullish pada harga komoditi emas.
Diberitakan oleh Reuters seperti dikutip hari ini, Rabu (24/07/24) dengan mengutip pernyataan Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, menyampaikan apa pun yang lebih lemah dari perkiraan (data PCE) akan menjadi positif, terutama karena hal tersebut akan meyakinkan pasar bahwa bank sentral AS akan melonggarkan kebijakan moneter pada bulan September mendatang.
Dengan demikian pasar semakin yakin bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dapat mulai memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September mendatang. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar memperkirakan The Fed akan memulai memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September mendatang mencapai 93,6%.
Pasar juga memprediksi The Fed memangkas suku bunga untuk kedua kalinya yang mencapai 53,1%. Kemudian pada pertemuan terakhir di 2024 tepatnya pada Desember, pasar yang memprediksi The Fed kembali memangkas suku bunga ketiga kalinya mencapai 47,7%.
Meskipun demikian masih sulit untuk mengatakan bahwa ada tekanan terhadap emas, mengingat inflasi AS menunjukkan perlambatan, sementara kondisi politik di negara tersebut masih tidak menentu setelah Presiden AS Joe Biden membatalkan pencalonan dirinya sebagai kandidat Presiden AS.
Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco menyampaikan secara teknikal emas masih membentuk tren bullish, karena ketidakpastian masih cenderung tinggi, terutama dari kondisi di Timur Tengah dan perhelatan Pilpres AS pada November mendatang. Hal ini terus mengundang spekulan untuk mengambil posisi beli di pasar, termasuk melakukan beberapa tindakan bargain hunter ketika pasar turun
Di India, memangkas bea masuk atas emas dan perak disebuah langkah yang menurut para pejabat industri dapat meningkatkan permintaan ritel dan membantu mengurangi penyelundupan di konsumen emas batangan terbesar kedua di dunia. Permintaan emas yang lebih tinggi dari India dapat meningkatkan harga global. (it)
Harga emas dunia semakin tidak menentu ya saat ini kadang turun kadang naik
Ternyata bunga bank, pasar finansial dan kebijakan ekonomi turut memberi pengaruh pada harga emas
Ekonomi dunia makin tidak menentu, kita butuh hati hati dalam mengelola keuangan terlebih untuk kita rakyat kecil
Setuju bgt ekonomi dunia sedang morat marit
Semoga ekonomi semakin hari semakin baik ya karena ini cukup mengkhawatirkan kita semua