Jika Cuaca Cerah, Fenomena Alam Blue Moon Bakal Tampak Malam Ini

8
126

 

Update.com| Jika cuaca dalam keadaan cerah, Bulan biru atau Blue Moon akan terlihat , hari ini, Minggu (22/08/2021) malam. Menurut perkiraan,  Fenomena langka ini bisa disaksikan dari Indonesia sekitar pukul 19.01 WIB.

Disebut Blue moon karena ada salah satu bulan purnama tambahan. Blue moon terbagi menjadi dua, yakni blue moon bulanan (monthly blue moon) dan blue moon musiman (seasonal blue moon). Seasonal blue moon lebih jarang dari pada monthly blue moon.

Blue moon bulanan dapat terjadi jika Bulan purnama terjadi di sekitar awal bulan Masehi. Hal ini dikarenakan rata-rata lunasi sebesar 29,53 hari, lebih pendek dibandingkan dengan 11 bulan dalam kalender Masehi. Sedangkan blue moon musiman (seasonal blue moon) terjadi sedikit lebih jarang daripada blue moon bulanan.

Blue moon dapat disaksikan di seluruh wilayah di Indonesia. Puncak Bulan Biru berlangsung pada pukul 19.01.56 WIB atau 20.01.56 WITA atau 21.01.56 WIT. Dengan kata lain, sejak Matahari terbenam sesuai geografis masing-masing hingga sebelum terbit Matahari, masyarakat sudah bisa disaksikan.

Dikutip dari  keterangan di laman resmi LAPAN, purnama tersebut dinamakan sebagai Purnama Sturgeon dikarenakan pada bulan Agustus, ikan Sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul ke permukaan danau sehingga mudah ditangkap.

Purnama ini juga memiliki nama lain: Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon) dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon). Berikut pernyataan LAPAN Soal Blue Moon yang dikutip dari akun instagram Resmi LAPAN:

Sobat LAPAN, sudah tahu belum besok Minggu, 22 Agustus 2021 akan ada fenomena Bulan Biru (Blue Moon). Andi Pangerang, peneliti @pussainsa_lapan LAPAN, mengatakan bahwa Bulan Biru hakikatnya TIDAK BENAR-BENAR BIRU! Lho sob. Asal-usul historis istilah ini dan dua definisinya sebenarnya masih simpang siur dan kebanyakan pihak menganggapnya sebagai kesalahan interpretasi. Istilah ini sudah ada setidaknya sejak 400 tahun yang lalu dari penelusuran saat ini, yang mana seorang penutur cerita rakyat berkebangsaan Kanada, Dr. Philip Hiscock, mengusulkan bahwa penyebutan “Bulan Biru” bermakna bahwa ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi.

Seberapa Langka Bulan Biru Terjadi?

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, Bulan Biru Bulanan dapat terjadi jika Bulan Purnama terjadi di sekitar awal bulan Masehi. Hal ini dikarenakan rata-rata lunasi sebesar 29,53 hari; lebih pendek dibandingkan dengan 11 bulan dalam kalender Masehi.

Bulan Biru Musiman terjadi sedikit lebih jarang daripada Bulan Biru bulanan—dalam 1100 tahun antara 1550 dan 2650, ada 408 Bulan Biru Musiman dan 456 Bulan Biru Bulanan. Dengan demikian, baik musiman maupun bulanan, Bulan Biru terjadi kira-kira setiap dua atau tiga tahun.

Bulan Biru yang benar-benar berwarna biru dapat terjadi sangat langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender, fase Bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer. Abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara, atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan Bulan Purnama tampak kebiruan. (iu)

8 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini