Jika Tenggelam Pada Kedalaman 700 Meter, Pakar Sebutkan Lambung Nanggala-402 Bisa Pecah

18
285

Update.com| Para pakar militer sebelumnya khawatir KRI Nanggala-402 tenggelam sedalam 700 meter, melebihi kemampuan maksimum menyelamnya yakni 500 meter. Artinya tekanan yang begitu besar dapat menyebabkan lambung kapal alami kerusakan.

Terkait kondisi yang bakal dialami KRI Nanggala-402, seorang pakar pertahanan memperingatkan bahwa lambung baja kapal selam KRI Nanggala-402 Angkatan Laut Indonesia bisa pecah jika tenggelam hingga 700 meter di bawah laut.

Diketahui bahwa Kapal Selam milik TNI Aangkatan laut  dengan 53 awak ini hilang kontak di perairan Bali sejak hari Rabu dini hari Rabu (21/04/2021) beberapa hari lalu. TNI Angkatan Laut menyatakan pasokan oksigen pada kapal tersebut hanya cukup untuk 72 jam.

Secara teoritis diketahui bahwa  pasokan oksigen pada kapal selam KRI Nanggala-402 Angkatan Laut Indonesia habis pada pukul 03.00 dini hari tadi (24/04/2021) dan kapal itu belum ditemukan. Sekarang berharap ada keajaiban untuk keselamatan 53 awak kapal selam yang hilang kontak sejak Rabu lalu tersebut.

Diberitakan oleh The Guardian dengan mengutip pernyataan pakar pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menyebutkan, jika kapal selam itu berada di palung laut 700 meter, itu akan sulit bertahan karena tekanan bawah air akan menyebabkan retak dan pecahnya lambung baja.

Searah dengan penyampaian Connie, teori yang dipaparkan juru bicara TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, yang mengatakan kapal selam bertenaga diesel bisa bertahan di kedalaman hingga 500 meter dan lebih dari itu bisa berakibat fatal. Sedangkan Laut Bali kedalamannya bisa mencapai lebih dari 1.500 meter.

KRI Nanggala-402 adalah kapal selam tenaga diesel bukan tenaga nuklir Type 209 buatan Jerman. Pencarian kapal selam Indonesia itu telah memasuki hari keempat pada hari ini (24/4/2021). Meskipun cadangan oksigen pada kapal itu telah habis, tim pencari dan penyelamat tetap optimistis untuk menemukannya.

Saat ini, pencarian KRI Nanggala-402 dilakakukan oleh ratusan personel militer dengan dukungan aset-aset militer canggih dari Amerika Serikat, Australia, Singapura dan negara-negara lain. Kapal selama itu hilang kontak saat bersiap untuk melakukan latihan torpedo.

Achmad Riad, juru bicara militer Indonesia, pada sesi  jumpa pers hari Jumat kemarin mengatakan Sejauh ini posisi pasti KRI Nanggala-402 belum ditemukan, tetapi dengan peralatan yang tersedia pihaknya meyakini akan dapat menemukan lokasinya.

Angkatan Laut Indonesia mengaku sedang menyelidiki apakah kapal selam kehilangan daya atau listrik padam selama menyelam dan tidak dapat melakukan prosedur darurat saat turun ke kedalaman 600-700 meter, jauh di luar batas yang dapat bertahan.

Kapal selam itu bergabung dengan armada Indonesia pada tahun 1981 dan menjalani reparasi di Korea Selatan yang selesai pada tahun 2012. Kapal itu dilaporkan dalam kondisi baik.

Saat ini Australia, India, Malaysia, Singapura, dan AS telah mengirimkan kapal dan pesawat khusus untuk menanggapi permintaan bantuan dari Indonesia. Militer AS mengirim pesawat P-8 Poseidon untuk membantu pencarian kapal selam. (iu)

18 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini