Korban Jiwa Berjatuhan Akibat Serangan Udara Mengerikan Israel Di Rafah

10
697
Ilustrasi; Serangan Udara Besar-Besaran Militer Israel Di Rafah, Gaza, Palestina. Para Saksi Mata Mendengar Serangkaian Serangan Dan Melihat Asap Mengepul Di Atas Kota

 

Isuterkini.com|  Korban jiwa kembali berjatuhan di Rafah di Jalur Gaza, Palestina usai Israel membombardir wilayah itu. Diketahui Israel melancarkan serangan mengerikan di Rafah pada Senin (12/02/24) kemarin. Serangan itu menghantam 14 rumah dan tiga masjid.

Diberitakan oleh  AFP, militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Rafah, Gaza, Palestina. Dari penjelasan para jurnalis dan saksi AFP mendengar serangkaian serangan dan melihat asap mengepul di atas kota yang penuh sesak dengan pengungsi itu.

Baca Juga : PM Israel Sampaikan Akan Beri Jalan Aman Bagi Penduduk Sipil Jelang Serangan Israel Di Rafah

Melalui keterangan yang disampaikan Hamas menyatakan serangan udara Israel tersebut menghantam 14 rumah dan tiga masjid di berbagai bagian di Rafah. Militer Israel mengklaim mereka telah melakukan serangkaian serangan terhadap target teror di daerah Shaboura di Jalur Gaza selatan.

Diketahui bahwa ada  sekitar 1,4 juta warga Palestina saat ini memadati Rafah yang terletak di sisi selatan Gaza dan berbatasan dengan Mesir. Banyak dari mereka yang tinggal di tenda-tenda, sementara makanan, air dan obat-obatan semakin langka.

Sebagai informasi, Rafah merupakan pusat populasi besar terakhir di Gaza yang belum dimasuki pasukan Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Serangan Hamas di Israel itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan ratusan lainnya disandera.

Menanggapi serangan Israel di Rafah, Gaza, Ketua Liga Arab telah memperingatkan konsekuensi berbahaya jika pasukan Israel menyerang Kota Rafah di Jalur Gaza. Ahmed Aboul Gheit menekankan bahwa niat Israel untuk menggusur ratusan ribu warga Palestina, yang mengungsi di Rafah sebagai upaya terakhir dari serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil .

Dari penjelasan yang disampaikan oleh Jamal Rushdi, juru bicara Aboul Gheit, mengutip pernyataannya yang mengatakan bahwa mendorong ratusan ribu orang meninggalkan Jalur Gaza adalah pelanggaran hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional.

Baca Juga : Serangan Israel ke Rafah di Gaza Berpotensi Jadi Bencana Kemanusiaan, Amerika Serikat Beri Peringatan

Dalam pernyataannya Rushdi menekankan bahwa tokoh-tokoh senior di pemerintahan Israel tidak menyembunyikan niat mereka untuk menggusur dan mendeportasi penduduk Palestina dan bahkan membangun permukiman Israel di Jalur Gaza, sehingga tindakan internasional pada tahap ini diperlukan untuk mencegah bencana.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap memasuki kota tersebut, sebagai bagian dari kampanyenya untuk menghancurkan kelompok militan Hamas Palestina karena melancarkan serangan mematikan di Israel selatan pada 7 Oktober. (it)

 

10 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini