Minggu, November 24, 2024
BerandaInternasionalMahmud Abbas Tunjuk Mohammad Mustafa Jadi Perdana Menteri Baru Palestina

Mahmud Abbas Tunjuk Mohammad Mustafa Jadi Perdana Menteri Baru Palestina

 

Isuterkini.com|  Mohammad Shtayyeh mengundurkan diri jabatan sebagai Perdana Menteri Palestina. Menyikapi kekosongan jabatan itu, Presiden Palestina,  Mahmud Abbas tunjuk Mohammad Mustafa sebagai Perdana Menteri baru Palestina.

Diberitakan oleh AFP seperti dikutip hari ini, Jumat (15/03/24),  penunjukan Mustafa terjadi kurang dari tiga minggu setelah Mohammad Shtayyeh mengundurkan diri. Mustafa kini menghadapi tugas membentuk pemerintahan baru untuk Otoritas Palestina, yang memiliki kekuasaan terbatas di beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

Diketahui bahwa sosok Perdana Menteri baru palestina itu pernah  belajar di Universitas George Washington Amerika Serikat (AS)  dan merupakan anggota komite eksekutif  independen Organisasi Pembebasan Palestina  yang didominasi oleh gerakan Fatah yang berkuasa.

Berita Menarik : Tidak Ada Makan Sahur dan Makanan Buka Puasa Untuk Lebih Dari 2.000 Petugas Medis di Gaza

Berita Menarik : Bangun Pelabuhan Di Gaza Untuk Pengiriman Bantuan Kemanusiaan, AS Kerahkan 4 Kapal Militer

Sebelaumnya, Mustafa  menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri untuk urusan ekonomi, Dewan di Dana Investasi Palestina, dan bekerja di sejumlah posisi senior di Bank Dunia. Dia juga pernah menjadi penasihat pemerintah Kuwait dan dana kekayaan negara Arab Saudi, Dana Investasi Publik.

Dalam jabatannya yang baru sebagai perdana menteri palestina, Mustafa akan menghadapi pekerjaan rumah yang berat. Ia ditugaskan memimpin alur bantuan dan pembangunan kembali Jalur Gaza, serta mereformasi institusi Otoritas Palestina.

Seperti yang telah diberitakan,  perang Gaza pecah setelah militan Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang. Serangan balasan militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 31.341 orang. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Selama perang, kekerasan di Tepi Barat telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi selama hampir dua dekade.  Pasukan dan pemukim Israel telah menewaskan sedikitnya 430 warga Palestina di Tepi Barat. Saat ini Amerika Serikat dan negara-negara lain telah menyerukan agar Otoritas Palestina direformasi untuk mengambil alih semua wilayah Palestina setelah perang berakhir. (it)

 

8 KOMENTAR

  1. Hebat juga PM baru palestina ya dengan pengalaman pernah penasihat pemerintah Kuwait dan dana kekayaan negara Arab Saudi, Dana Investasi Publik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
- Advertisment -

Postingan Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru