Rabu, Oktober 23, 2024
BerandaLiputan KhususPaus Fransiskus Soroti Konsep Bhinneka Tunggal Ika dan Pembukaan UUD 1945 dalam...

Paus Fransiskus Soroti Konsep Bhinneka Tunggal Ika dan Pembukaan UUD 1945 dalam Pidatonya

 

Isuterkini.com |  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, melakukan kunjungan bersejarah ke Istana Negara di Jakarta pada Rabu (04/09/24), di mana ia bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Paus Fransiskus menyampaikan pidato yang menyoroti nilai-nilai penting dalam konteks Indonesia, termasuk semboyan nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam pidatonya, yang disampaikan dalam bahasa Italia dan diterjemahkan oleh penerjemah, Paus Fransiskus memuji semboyan negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika yang berarti Berbeda-beda tetapi tetap satu jua,  Ia menekankan bahwa semboyan ini mencerminkan  keberagaman yang ada di Indonesia, mengakui bahwa berbagai elemen masyarakat yang berbeda-beda bersatu dalam satu bangsa yang kuat.

“Semboyan negara Anda, Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam keberagaman secara harafiah berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, berarti mengungkapkan realitas beraneka sisi dari berbagai orang yang disatukan dengan teguh dalam satu bangsa” ujar Paus Fransiskus, sebagaimana disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Paus Fransiskus juga mengaitkan semboyan tersebut dengan keanekaragaman alam dan kebudayaan Indonesia, yang menurutnya setiap unsur berkontribusi dalam menciptakan kekayaan yang autentik dan berharga.

Ia menggambarkan bagaimana perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia berfungsi sebagai bagian tak terpisahkan dari pembentukan sebuah karya besar yang harmonis.

Lebih lanjut, Paus menegaskan pentingnya kerukunan yang didasari oleh solidaritas dan perhatian terhadap kebutuhan semua kelompok masyarakat. Ia menyebutkan bahwa solidaritas merupakan elemen esensial yang mendorong kerja sama dan menghindari konflik, serta mengubah perlawanan menjadi kolaborasi yang produktif.

Paus Fransiskus juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam keragaman budaya dan ideologi yang berbeda, serta mengingatkan bahwa keseimbangan ini harus dipelihara dan dibela dari berbagai ketimpangan.

Ia menekankan bahwa peran ini, meskipun merupakan tanggung jawab bersama, memiliki tugas khusus bagi mereka yang terlibat dalam kehidupan politik untuk memajukan kerukunan, persamaan, dan penghormatan terhadap hak-hak dasar manusia.

Selain memuji semboyan Bhinneka Tunggal Ika,  Paus Fransiskus juga mengutip bagian dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam pidatonya. Dan menyatakan bahwa dengan cara yang sama, kalimat pembuka UUD merujuk dua kali pada keadilan sosial sebagai pondasi tatanan internasional yang diinginkan dan sebagai salah satu tujuan yang harus dicapai demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia. (it)

 

11 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
- Advertisment -

Postingan Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru