Isuterkini.com | Militer Israel mengklaim telah menangkap seorang individu yang diduga sebagai komandan Hizbullah dalam sebuah operasi penggerebekan di Lebanon. Menanggapi peristiwa tersebut, Najib Mikati, selaku Perdana Menteri Lebanon, mengarahkan kementerian luar negeri untuk mengajukan pengaduan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai penggerebekan yang berlangsung di Kota Batroun.
Seorang juru bicara untuk Mikati menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Lebanon, bersama dengan pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikenal sebagai UNIFIL, saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait insiden penggerebekan tersebut.
Sementara itu, seorang pejabat militer Israel mengonfirmasi keterlibatan militer mereka dalam operasi ini, menyebut bahwa mereka telah menangkap seorang operatif senior Hizbullah yang dikenal memiliki keahlian di bidangnya.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa komandan Hizbullah yang ditangkap kini telah dibawa ke wilayah Israel untuk menjalani proses investigasi lebih lanjut. Laporan dari kantor berita Lebanon menyebutkan bahwa sekelompok militer tak dikenal melakukan serangan dari arah Pantai Batroun pada dini hari Jumat (01/11/24).
Seorang saksi di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa pasukan tersebut tiba dengan berbagai senjata dan peralatan, dan langsung menuju sebuah chalet dekat pantai. Mereka menculik seorang pria Lebanon dan melarikan diri ke laut menggunakan perahu cepat.
Salah seorang kenalan dari pria yang diculik mengidentifikasinya sebagai seorang mahasiswa di Institut Ilmu dan Teknologi Maritim (MARSATI), lembaga pendidikan utama di Lebanon untuk industri perkapalan.
Menurut penjelasan kenalan tersebut, pria itu diculik dari mess mahasiswa yang berada dekat institut dan merupakan penduduk Kota Qmatiyeh, yang memiliki mayoritas penduduk Syiah di daerah lebih selatan. Kenalan tersebut juga menjelaskan bahwa pria tersebut sedang menyelesaikan kursus untuk menjadi kapten laut.
Kota Batroun, yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, relatif terlindungi dari dampak perang antara Israel dan Hizbullah yang telah mengakibatkan kerusakan di Lebanon selatan, pinggiran selatan Beirut, serta Lembah Bekaa di timur. Konflik yang berkepanjangan ini telah merenggut lebih dari 1.900 nyawa di Lebanon sejak dimulainya pertempuran pada (23/09).
Selain itu, militer Israel melaporkan bahwa 38 prajurit mereka telah tewas dalam operasi yang dilaksanakan di Lebanon sejak mereka meluncurkan serangan darat pada (30/09). (it)