Penyebab Taylor Swift Tak Manggung ke Negara ASEAN, PM Thailand Tuding Singapura Tawarkan Uang

8
474
Srettha Thavisin Yakni Perdana Menteri Thailand Menuding Singapura Bayar Taylor Swift Untuk Tampil Hanya Di Singapura Dan Tidak Di Negara Asia Tenggara (ASEAN) Lainnya

 

Isuterikini.com|  Maret 2024 mendatang Taylor Swift akan menjalani serangkaian konser The Eras Tour di Singapura. Swift bakalan manggung selama enam hari disana. Singapura pun jadi negara satu-satunya yang dipilih pelantun Red ini di wilayah Asia Tenggara.

Menanggapi hal itu, Srettha Thavisin yakni Perdana Menteri Thailand menuding  Singapura bayar Taylor Swift untuk tampil hanya di Singapura dan tidak di negara Asia Tenggara (ASEAN) lainnya.  Menurutnya Singapura menawarkan uang ke Taylor Swift dan tim agar hanya menggelar konser di Singapura.

Baca Juga : Ji Chang Wook dan Shin Hye Sun Pamit Dari Penonton Usai Drakor Welcome to Samdalri Tamat

Diberitakan oleh The Independent Singapore dan Bangkok Post, seperti dikutip hari ini, Minggu (18/02/24), Taylor Swift akan menggelar konser pada 2 hingga 9 Maret 2024 di Singapura. Taylor Swift, merupakan salah satu penyanyi populer di dunia saat ini, akan menampilkan enam pertunjukan di National Stadium Singapura.

Konsernya di Singapura itu satu-satunya perhentian di Asia Tenggara yang dia lakukan dalam Eras Tour. Pada iBusiness Forum 2024 di Bangkok, Srettha Thavisin mengklaim bahwa Swift dan timnya telah ditawari antara USD 2 dan USD 3 juta untuk setiap pertunjukannya demi kepentingan hanya tampil di Singapura.

Dia mengklaim mengetahui dugaan kesepakatan itu dari promotor AEG. Pihak pemerintah Singapura, AEG, dan tim Taylor Swift belum memberi tanggapan. Srettha menyebut pemerintah Singapura cerdas. Dia mengatakan konser Taylor Swift bakal berdampak luar biasa bagi perekonomian.

“Jika dia datang ke Thailand, akan lebih murah untuk menyelenggarakannya di sini, dan saya yakin dia akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand. Meskipun kami harus menyubsidi setidaknya 500 juta baht, itu akan sangat bermanfaat,” kata Srettha Thavisin.

Baca Juga : Usai Bentuk Agensi Baru, Baekhyun EXO Bakal Gelar Konser Solo di Istora Senayan Jakarta

Dikabarkan bahwa dampak ekonomi dari Eras Tour digambarkan sangat ‘mengejutkan’. Negara dan kota tempat Swift tampil menikmati peningkatan pendapatan yang besar. Di Amerika Utara saja, tur ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan sebesar USD 2,2 miliar.

Valuasi ekonomi dari tur tersebut juga telah ditingkatkan menjadi USD 5 miliar atau lebih tinggi dari Produk Domestik Bruto 50 negara. Di Amerika Serikat, penggemar Taylor Swift disebut menghabiskan rata-rata USD 1.300 per orang untuk tiket, perjalanan, pakaian, dan merchandise dalam tur tersebut.

Srettha pun berjanji untuk menghadirkan konser superstar lain ke Thailand usai Taylor Swift tak memilih Thailand untuk konser Eras Tour. Pita Limjaroenrat dari Move Forward Party juga pernah mengundang Taylor Swift, yang merupakan person of the year versi Time, untuk menambahkan Thailand ke dalam rencana perjalanan Eras Tour-nya. (it)

 

8 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini