Jumat, November 22, 2024
BerandaNewsPrabowo Mendapat Warisan Hilirisasi dari Jokowi

Prabowo Mendapat Warisan Hilirisasi dari Jokowi

 

Isuterkini.com |  Presiden Jokowi secara resmi mewariskan program hilirisasi kepada presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto. Dalam sebuah kesempatan, Jokowi mengakui bahwa ia cukup sering membicarakan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.

Ia merasa senang melihat perkembangan hilirisasi yang signifikan, terutama dalam sektor nikel, bauksit, dan tembaga. Sebagai contoh nyata, Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia baru-baru ini meresmikan dua smelter tembaga besar, yang masing-masing dimiliki oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik.

“Semuanya sudah jadi barang ini. Tinggal nanti masuk lagi ke industri turunan (tembaga), bisa menjadi copper foil, bisa menjadi kabel, dan lain-lainnya,” ucap Jokowi dengan penuh keyakinan dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, (08/10/24).

Jokowi menekankan bahwa ini adalah babak kedua dalam proses hilirisasi. Ia menambahkan bahwa ini bisa direalisasikan, dan lompatan itu akan memperlihatkan nilai (tambah).

Dalam konteks yang sama, Presiden juga memamerkan peresmian fasilitas pemurnian bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat, yang merupakan proyek milik Badan Usaha Milik Negara, MIND ID. Ia menegaskan bahwa hilirisasi bahan mentah di Indonesia tidak terbatas pada nikel, tembaga, dan bauksit saja. Jokowi menyoroti bahwa pemerintah ke depan juga perlu fokus pada hilirisasi timah dan bahan mentah lainnya yang memiliki potensi besar.

“Satu-satu yang telah kita kerjakan selesai dan harus ditindaklanjuti oleh industri turunannya. Sehingga nanti sekali lagi nilai tambah itu akan kita dapatkan… Karena penduduk kita sangat besar, menurut saya hilirisasi yang berbau padat karya ini harus didorong. Baik yang berkaitan dengan pertanian, kelautan, pangan, semuanya harus didorong agar nilai tambah itu terjadi,” pesan Jokowi dengan tegas.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan harapannya terkait produksi PT Freeport yang diharapkan akan terlihat jelas dalam satu tahun ke depan. “Saya senang nanti kalau PT Freeport berproduksi akan kelihatan setahun kita mendapatkan tembaganya berapa ton, emasnya berapa ton, menjadi kelihatan semuanya. Perkiraan kita setahun akan mendapatkan 50 ton emas-60 ton emas, yang sebelumnya lebih dari 50 tahun karena kita belum ambil alih PT Freeport, emasnya itu larinya kemana kita tidak tahu,” tuturnya dengan nada optimis.

Tidak hanya terbatas pada mineral, Jokowi juga menyoroti pentingnya hilirisasi di sektor pangan. Ia meminta agar produk-produk seperti kopi, kakao, lada, dan nilam tidak lagi diekspor dalam bentuk mentah.

“Semua memang harus dipaksakan. Saya tidak mau semuanya dibiarkan alami, tetapi harus dipaksa, termasuk menghentikan ekspor bahan mentah,” tegasnya.

Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia harus berani menempuh jalan yang sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki, bukan hanya mengikuti tren global yang seringkali membawa pada kompetisi yang sulit.

“Negara kita Indonesia harus berani menempuh jalan kita sendiri. Kita harus berani menempuh jalan kita sendiri, jangan mengikuti tren dunia yang kadang menggeret kita masuk ke kompetisi sulit. Karena kita punya core kompetensi sendiri, kekuatan kita sendiri apa,” tutup Jokowi dengan penuh semangat. (it)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
- Advertisment -

Postingan Populer

- Advertisment -

Komentar Terbaru