Isuterkini.com| Diabetes sering menyebabkan munculnya penyakit lain yang menyertainya dan terkadang sangat berbahaya seperti misalnya kanker. Akan tetapi saat ini hal itu sudah bukan momok yang menakutkan lagi karena sebuah studi terbaru telah menemukan obat untuk mengurangi dampak itu.
Berita baiknya, melalui studi itu dikabarkan bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi obat yang disebut agonis reseptor GLP-1 seperti Ozempic dan Wegovy memiliki risiko jauh lebih rendah terkena penyakit kanker.
Diberitakan oleh CNN International, seperti dikutip hari ini, Minggu (07/07/24), biasanya orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena 13 jenis kanker. Risiko itu terus meningkat seiring lamanya seseorang mengalami kelebihan berat badan.
Data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 40% dari diagnosis kanker baru terkait dengan kelebihan berat badan. Setidaknya terdapat sekitar 170 diagnosis baru untuk setiap 100.000 orang.
BERITA MENARIK : Ilmuan Ungkap Otak Manusia Masih Aktif Dan Terkoordinasi Setelah Transisi Menuju Kematian
Diketahui bahwa sebuah studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open baru-baru ini menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 yang diobati dengan kelas obat GLP-1, secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis dengan 10 dari 13 kanker yang terkait dengan obesitas dibandingkan mereka yang menggunakan insulin.
Dampaknya sangat positif karena resiko berkurang lebih dari setengah untuk kanker kantong empedu, meningioma, kanker pankreas, dan karsinoma hepatoseluler, sejenis kanker hati. Risiko juga berkurang secara signifikan untuk kanker ovarium, kanker kolorektal, multiple myeloma, kanker esofagus, kanker endometrium, dan kanker ginjal.
Dalam penjelasan yang disampaikan oleh CDC, kelebihan berat badan dapat menyebabkan perubahan dalam tubuh seperti peradangan yang berkepanjangan dan tingkat insulin, faktor pertumbuhan mirip insulin, dan hormon seks yang lebih tinggi yang dapat menyebabkan kanker.
Obat GLP-1 akan berinteraksi dengan sistem yang terkait dengan produksi insulin. Temuan baru yang menghubungkan pengobatan GLP-1 dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker membandingkan dengan efek serupa yang terkait dengan intervensi gaya hidup intensif dan operasi metabolik-bariatrik yang telah ditemukan dalam percobaan lain.
BERITA MENARIK : Hui Quan Li Dan Tim Dari Universitas California Temukan Cara Mematikan Rasa Takut Pada Pusat Otak
Dalam penelitian tersebut menemukan bahwa pengobatan GLP-1 tidak terkait dengan penurunan risiko kanker payudara pascamenopause, yang menurut data CDC adalah jenis kanker yang paling umum terkait dengan obesitas.
Faktanya, penelitian lain menemukan bahwa GLP-1 dapat berinteraksi dengan produksi insulin tubuh dengan cara yang berdampak negatif pada tiroid, dan penulis studi mencatat bahwa pasien harus menyadari risiko terkait tiroid yang mungkin tercantum pada kemasan obat.
Sebuah studi baru juga menemukan bahwa risiko diagnosis kanker untuk orang dengan diabetes tipe 2 tidak berbeda di antara mereka yang diobati dengan GLP-1 dibandingkan dengan mereka yang diobati dengan metformin.
Untuk studi ini, peneliti dari Case Western Reserve University School of Medicine dan MetroHealth System menganalisis lebih dari satu dekade catatan medis untuk hampir 1,7 juta orang dengan diabetes tipe 2. (it)
Ini benar benar kabar gembira tuh bagi orang Indonesia yangbbanyak kena diabetes
Mantap beritanya sangat membantu dalam pengehuan soal diabet
Diabetes tidak berbahaya tapi penyakit yang mengiringinya yang sangat berbahaya
Gaya hidup yang buat orang sehat karena hati hati dengan gaya hidup
Coba tuh obat dibeli utk kesehatan