Isuterkini.com| Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) menyampaikan bahwa program dan solusi yang ditawarkan BNI berdampak pada kemampuan perseroan mencetak kinerja positif pada semester pertama tahun 2023. Hal ini diikuti dengan strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial, serta optimalisasi digital.
Dari strategi itu, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 10,3 triliun semester I 2023, tumbuh 17% year-on-year (YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu. Untuk pertumbuhan kredit BNI sepanjang enam bulan pertama 2023 mencapai Rp 650,8 triliun ditopang oleh segmen korporasi swasta Blue Chip yang tumbuh 17% YoY dan segmen konsumer yang tumbuh 12% YoY.
Disampaikan juga bahwa ekspansi kredit ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp 765 triliun, sehingga membuat likuiditas menjadi lebih kuat dengan Loan To Deposits Ratio di posisi 85,1%. Untuk sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6%.
“Tentunya, hal tersebut merupakan hasil dari kinerja BNI yang terjaga sehingga memungkinkan penguatan modal dapat terus terjadi secara organik,” kata Royke.
Masih menurutnya, kualitas kredit juga semakin baik dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) turun 71 basis points (bps) menjadi 2,5%. Rasio pencadangan kredit bermasalah (NPL Coverage ratio) tetap dijaga di level yang aman yaitu di 3,1 kali pada Juni 2023.
Hal ini ditunjang oleh kinerja fungsi intermediasi yang optimal, kualitas aset yang terus membaik, pertumbuhan Current Account Saving Account (CASA) yang sehat, serta struktur permodalan yang kuat adalah pondasi utama BNI untuk terus melakukan ekspansi bisnis sambil tetap memperkuat daya tahan terhadap risiko yang dihadapi.
“Kami bersyukur semester pertama dapat dilampaui dengan baik. Tentunya ada ruang untuk tumbuh lebih baik lagi dan akan kami akselerasi di semester kedua,” tutur Royke.
BNI juga fokus dalam penguatan likuiditas guna menopang akselerasi penyaluran kredit pada semester berikutnya. BNI akan mengoptimalkan pipeline penyaluran kredit, sekaligus mengakuisisi debitur sehat. Royke yakin akselerasi BNI pada semester kedua ini akan lebih baik.
“Transformasi perusahaan sudah mulai memberikan output dan dampak positif pada kinerja yang lebih baik dalam hal portofolio, likuiditas, hingga profitabilitas,” tutur Royke.
Sementara itu, Novita Widya Anggraini, Direktur Finance BNI memaparkan, kinerja fungsi intermediasi perseroan didukung oleh segmen korporasi swasta Blue Chip pada pertengahan tahun ini, yang portofolionya mencapai Rp 239,3 triliun, diikuti pula oleh segmen enterprise dengan portofolio Rp 52,1 triliun.
Sementara untuk segmen konsumer mampu membukukan kinerja yang sangat baik di secured segmen seperti griya dan payroll loan dengan pertumbuhan mencapai 11,7% YoY menjadi Rp116,4 triliun.
“Kinerja kredit ini, didukung dengan loan yield yang baik sekaligus kompetitif, sehingga kami mampu terus memfasilitasi kebutuhan ekspansi, sekaligus akuisisi debitur baru sebagai basis pertumbuhan ke depan,” Novita.
Karena itu, Novita optimistis ekspansi kredit akan lebih tinggi pada semester kedua tahun 2023 dan akan tetap berkorelasi positif pada kualitas kredit yang semakin baik.
“Kami menargetkan rasio kredit NPL untuk terus turun hingga akhir 2023,” ujar Novita.
Ia juga menjelaskan bahwa Penambahan ini akan memperkuat basis likuiditas, khususnya pada CASA yang di pertengahan tahun ini mampu dijaga pada posisi 69,6% terhadap total DPK. Rasio CASA ini, membawa Perseroan pada pencapaian Cost of Fund yang terjaga di posisi 1,98%.
Masih menurut Novita, dengan berbagai tantangan dalam penghimpunan likuiditas, BNI mampu mengelola kondisi ini, sehingga tetap dapat menjaga posisi likuiditas yang baik. Upaya perbaikan kualitas kredit, melalui monitoring, penanganan, dan kebijakan perseroan sejauh ini telah berjalan cukup efektif. (it)
Selamat untuk BNI dengan kinerja positifnya
Tampaknya ekonomi Indonesia secara makro luar biasa, tapi mikronya banyak orang yang dikejar pinjaman online
Semoga berdampak pada rakyat kecil
sebagai bank plat merah mohon kiranya ada program pemberdayaan ekonomi rakyat
Bank nya kaya, abang abang kali lima tetap aja ga ngefek
Mantap BNI
Dengar uang jumlah trilyunan jadi pusing
Kedengaranya enak tapi lihat centong nasi jadi pusing nyari nasi sepiring
Woow mantap BNI
Semoga kinerja baik ini dipertahankan