Isuterkini.com| Covid-19 varian terbabaru bernama Eris yang disebut juga sebagai anakan Omicron sedang mengalami peningkatan di Inggris dan beberapa negara di Asia termasuk Indonesia sudah kemasukan EG.5.1. Paling tidak lebih dari 36 negara yang melaporkan kehadiran Eris.
Varian Covid-19 satu ini juga menimbulkan sedikit kenaikan kasus rawat inap pada pasien kelompok rawan di sana. Meski sudah ada di puluhan negara, epidemiolog yang juga peneliti Global Health Security Griffith University Dicky Budiman mengatakan agar masyarakat tidak perlu khawatir soal kehadiran Eris.
“Masyarakat tidak perlu panic. Secara umum, Eris punya potensi untuk menjadi dominan, iya. Namun, kalau dampak serius saya belum melihatnya,” kata Dicky.
Dicky memprediksi Eris punya potensi menjadi varian yang bisa mendominasi. menurut data 10 Juli 2023 lalu, satu dari sembilan kasus COVID-19 yang terjadi terdeteksi dari varian Eris tersebut. Lalu, data terbaru menunjukkan bahwa virus ini sekarang menyumbang 14,6 persen kasus COVID di Inggris, dikutip dari Sky News.
Lalu, untuk keparahan misalnya sampai masuk ke rumah sakit atau bahkan ICU, Dicky tidak terlalu melihat hal signifikan pada dua aspek itu.
“Untuk keparahan, saya belum lihat ada dampak signifikan. Ini artinya efektivitas vaksin dan vaksin booster masih efektif,” kata Dicky seperti dikutip dari Health-Liputan6.com hari ini, Senin (07/08/23).
Dikabarkan bahwa World Health Organization (WHO) sudah mengkategorikan Eris atau EG.5.1 sebagai Variant Under Monitoring (VUM) atau varian yang diawasi pada Juli 2023. Pemberian kategori VUM pada Eris lantaran kasus meningkat secara cepat baik di Inggris dan Internasional. (it)
Covid-19 ga selesai selasai ya
Mutasi Covid sulit dipresiksi
Serem bosqu