Pukulan Telak Bagi Polri, 11 Anggota Dan Kapolsek Cantik Ditangkap Karena Nyabu

0
233

Update.com| Berita heboh datang dari institusi Polri. Dikabarkan Propam Polda Jabar dan Mabes Polri menangkap Kapolsek Astanaanyar dan belasan anggota pada Selasa (16/02/2021) lalu  karena diduga mengkonsumsi sabu . Setelah ditangkap, mereka ditahan di Propam Polda Jabar.

“Propam Polda Jabar dan Mabes Polri mengamankan personel Polsek Astanaanyar terkait dugaan penyalahgunaan narkoba . Ada 12 yang diamankan termasuk kapolsek,” kata Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago,  Kabid Humas Polda Jabar di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (17/02/2021) kemarin.

Penahanan Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi  dan anggotanya menjadi pukulan telak bagi kepolisian sebagai garda terdepan dalam pemberantasan Narkotika. Selama ini Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi  dikenal sebagai sosok polisi wanita (polwan) berprestasi yang memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.

Perempuan cantik kelahiran Porong, Sidoarjo, Jawa Timur ini mengawali karier di kepolisian sebagai anggota di Subdit 2 Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar.

Sebelumnya ia dipercaya memimpin jajaran Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Bogor Kota. Kiprahnya di Kota Hujan itu cukup membanggakan. Dewi dan anggota Satres Narkoba Polres Bogor Kota beberapa kali membongkar kasus narkoba dengan barang bukti cukup besar.

Menyikapi peristiwa tak biasa ini, Yesmil Anwar,  Kriminolog Universitas Padjadjaran (Unpad) mengaku prihatin mendengar kabar penangkapan Kapolsek Astana Anyar , dan belasan anggotanya karena diduga mengonsumsi sabu .

Lebih lanjut  Yesmil mengatakan dugaan perbuatan haram yang dilakukan para penegak hukum tersebut dipastikan berimbas pada rusaknya kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Yesmil menyebutkan  perbuatan tersebut bertentangan dengan semangat Polri yang menjadikan Polsek sebagai ujung tombak penegakan hukum.

Apa lagi Kapolri yang baru, Listyo Sigit Prabowo ingin menjadikan Polsek sebagai pengayom dan lebih banyak memberikan pembinaan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing. Peristiwa tak wajar ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat tetapi juga citra Polri di mata masyarakat pun menjadi buruk.

“Propam harus bertindak obyektif dan tegas , jangan gara-gara temannya (tidak objektif dan tegas), ini bukan persoalan sederhana. Kapolri juga sudah menyampaikan untuk lebih transparans, bisa berkaca ke dalam melihat dan memperbaiki,” kata Yesmil.

Saat ini, Kompol Dewi bersama 11 anggota Polsek Astanaanyar tengah diperiksa intensif personel Bid Propram Polda Jabar. Tes urin yang dilakukan menyatakan, mereka positif mengonsumsi amphetamine atau sabu.

Dengan bukti itu, mereka terancam penurunan pangkat dan dipecat dari keanggotaannya sebagai anggota Korps Bhayangkara. (iu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini