Pejabat Senior Amerika Serikat Minta Inggris Kaji Ulang Kemampuan Angkatan Bersenjatanya

20
382
Militer Inggris Merupakan Sekutu AS Yang Terlibat Dalam Operation Prosperity Guardian Atau Operasi Penjaga Kemakmuran, Pasukan Multinasional Yang Menarget Pemberontak Houthi Di Yaman

 

Isuterkini.com| Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah mendesak Inggris agar mengkaji ulang kemampuan angkatan bersenjatanya. Desakan disampaikan mengingat banyaknya ancaman yang dihadapi negara-negara Barat.

Diberitakan oleh VOA Indonesia, hari ini Selasa (06/02/24) berdasarkan laporan Henry Ridgwell, wartawan VOA melaporkan dari London bahwa komentar pejabat Amerika menggemakan kekhawatiran para komandan militer senior di Inggris.

Diketahui bahwa militer Inggris merupakan sekutu AS yang terlibat dalam  Operation Prosperity Guardian atau Operasi Penjaga Kemakmuran. Pasukan multinasional yang menarget pemberontak Houthi di Yaman untuk melindungi pelayaran komersial di Laut Merah.

Baca Juga : Amerika Serikat Serang 85 Target Di Irak Dan Suriah Untuk Balas Dendam Atas Kematian 3 Prajuritnya

Sekitar 20 ribu tentara Inggris juga dijadwalkan terlibat Latihan Pembela Tangguh 2024 yang merupakan latihan terbesar NATO sejak Perang Dingin. Dalam pidatonya bulan lalu, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menyoroti keterlibatan Inggris dalam latihan tersebut.

“Armada kapal induk kami akan dikerahkan dengan kekuatan penuh, dengan dipimpin kapal andalan kami yang luar biasa HMS Queen Elizabeth. Dan akan terbang dari deknya adalah jet-jet F-35 Lightning generasi kelima,” ujar Grant Shapps.

Menyikapi hal itu, para kritikus berpendapat bahwa angkatan bersenjata Inggris kekurangan dana, kekurangan perlengkapan dan menghadapi krisis perekrutan. Carlos Del Toro, Menteri Angkatan Laut Amerika Serikat saat berkunjung ke Inggris bulan lalu mengatakan Inggris seharusnya mengkaji ulang angkatan bersenjatanya mengingat ancaman dari Rusia dan China serta konflik di Timur Tengah.

Carlos mendesak sekutu Eropa lainnya agar melakukan hal yang sama.  Panglima Angkatan Bersenjata Inggris Jenderal Patrick Sanders yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, baru-baru ini memperingatkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk melengkapi dan memodernisasi angkatan bersenjata negara itu.

Angkatan Darat Inggris mempunyai sekitar 73 ribu tentara, setengah dari jumlah tentara 30 tahun yang lalu. Ben Barry, cendekiawan senior dalam bidang Perang Darat di Institut Internasional untuk Studi Strategis mengatakan, Jumlah cukup penting, misalnya, satu tank atau satu fregat atau satu jet F-35 tidak bisa berada di dua tempat sekaligus.

Baca Juga : Dikabarkan 7 Orang Tewas Dalam Serangan Terbaru Militer Israel Ke Wilayah Suriah

“Angkatan bersenjata Inggris memiliki beragam kemampuan, yang menurut saya disambut baik oleh Amerika, tetapi banyak dari angkatan itu yang memiliki kemampuan yang sangat kecil. Misalnya tentara Inggris hanya bisa memproduksi satu divisi. Tentara Prancis bisa menghasilkan dua, tentara Jerman bisa menghasilkan tiga,” kata Barry.

Menanggapi hal itu, pemerintah Inggris tidak mengomentari laporan tersebut tetapi menyoroti bahwa mereka telah memesan delapan fregat baru, meskipun fregat-fregat itu baru akan beroperasi setidaknya pada akhir dekade ini.

Data pemerintah Inggris menunjukkan adanya kekurangan amunisi dan suku cadang di dalam angkatan bersenjata. Akan tetapi, pemerintah Inggris telah berjanji akan membelanjakan 2,5 persen PDB untuk pertahanan pada 2030. (it)

 

20 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini